Jumat, 10 Mei 2019 22:30

10 Juta Warga AS Sudah Teken Petisi, Pengacara Watergate Yakin Trump Dimakzulkan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Donald Trump
Donald Trump

Suara ganti presiden tidak hanya menggelora di Indonesia. Suara pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga kian kencang. Sepuluh juta orang sudah meneken petisi.

RAKYATKU.COM - Suara ganti presiden tidak hanya menggelora di Indonesia. Suara pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga kian kencang. Sepuluh juta orang sudah meneken petisi.

"Kami berada di sini lantaran 10 juta tanda tangan yang ada di tangan kami," kata politikus Demokrat, Al Green di gedung Capitol bersama rekannya, Rashida Tlaib, seperti dikutip dari AFP, Jumat (10/5/2019).

Sehari sebelumnya, mereka menunjukkan flash disk yang memuat tanda tangan warga AS yang menginginkan Trump mundur. Tlaib dan Green beserta para aktivis berdiri di samping plakat bertuliskan "Trump Must Go."

"Dalam menghadapi saat ini, waktu yang sangat gelap ini di negara kita, ini bagi saya adalah momen terang," ujar Tlaib.

Maret lalu, Tlaib telah mengajukan draf legislasi ke Dewan Perwakilan AS dan meminta dewan untuk menyelidiki apakah Trump telah melakukan pelanggaran-pelanggaran yang bisa menyebabkan pemakzulan dirinya, khususnya terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS.

Trump telah menyatakan bahwa dia sepenuhnya dibebaskan dari tuduhan-tuduhan dengan adanya laporan penasihat khusus Robert Mueller yang dirilis baru-baru ini tentang campur tangan pemilu Rusia.

Tetapi beberapa politikus Demokrat termasuk Senator Elizabeth Warren, berpendapat bahwa dokumen tersebut menjabarkan beberapa kesempatan di mana presiden mungkin telah menghalangi keadilan. Warren merupakan kandidat presiden 2020 yang juga telah menyerukan proses pemakzulan Trump.

Andrew Hall, pengacara top yang pernah mendampingi mantan Presiden AS Richard Nixon dalam skandal Watergate, yakin Trump akan dimakzulkan. Dalam wawancara dengan The Independent, Hall menyebut dirinya seperti melihat sejarah terulang dengan sendirinya dengan Trump menjabat Presiden AS. 

Terlebih saat ini semakin banyak mantan penasihat dan ajudan Trump terjerat penyelidikan dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2016, yang dipimpin penasihat khusus Robert Mueller.

"Menutup-nutupi selalu jauh lebih buruk dari tindak kriminal," sebut Hall kepada The Independent. "Dan yang satu ini sangat tidak bisa dipercaya. Kita memiliki seorang presiden yang masih menjabat yang tak akan diragukan lagi, akan dimakzulkan," lanjutnya. 

Pekan lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence menyebut bahwa Trump kemungkinan akan menghadapi pemakzulan jika anggota parlemen dari Partai Demokrat mendominasi House of Representatives (HOR) setelah pemilu sela untuk kongres digelar pada November mendatang. 

"Jika Demokrat menguasai Senat, atau cukup untuk membalikkan dominasi Republik, maka akan terjadi pemakzulan yang sukses," kata Hall.