Jumat, 10 Mei 2019 15:42

Ini Penyebab Berat Badan Naik di Bulan Puasa

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Ramadan kerap digunakan untuk mengejar pahala sebanyak-banyaknya. Namun ada juga yang memanfaatkan sebagai momen tepat untuk menurunkan berat badan. 

RAKYATKU.COM - Bulan Ramadan kerap digunakan umat Muslim untuk mengejar pahala sebanyak-banyaknya. Namun ada juga yang memanfaatkan sebagai momen tepat untuk menurunkan berat badan. 

Sayangnya, banyak yang justru mendapat hasil yang sebaliknya—jarum timbangan melenggang ke kanan. Sebetulnya, apa penyebab berat badan bertambah di bulan puasa?

Logikanya, menahan lapar dan haus selama kurang lebih 13 jam dan berkurangnya frekuensi makan seharunya bikin berat badan turun. Namun, jika yang didapat adalah sebaliknya, pasti ada yang salah dengan pola makan Anda.

Penyebab berat badan bertambah di bulan puasa

Dilansir laman Klikdokter, inilah beberapa penyebab berat badan Anda justru bertambah di bulan puasa Ramadan.

1. Menu makan yang penuh santan

Biasanya, makanan berbuka puasa banyak mengandung santan. Mulai dari kolak, bubur sumsum, bubur kacang hijau, es cendol, atau hidangan utama seperti sajian Padang bersantan, soto betawi, dan masih banyak lagi. Jika konsumsinya berlebihan, rasanya hampir tak mungkin berat badan Anda tidak bertambah.

2. Menu makan rendah serat

Selama bulan puasa, kebanyakan orang lebih fokus pada karbohidrat dan protein saat sahur dan berbuka, mengesampingkan konsumsi serat dari sayur dan buah. Padahal, sayur dan buah penting untuk menyeimbangkan karbohidrat dan protein yang Anda makan.

3. Kebanyakan minuman manis

Tak tak tak, dung! Saat bunyi beduk azan berkumandang, biasanya tangan kanan sudah memegang segelas teh manis, es sirop, es buah, teh susu manis, atau apa pun yang manis.

Padahal, minuman tersebut tinggi gula tambahan, yang artinya tinggi kalori. Jika ini jadi “hobi” baru, tentu saja berat badan bertambah dengan cepat.

4. Porsi makan tak terkontrol

Sudah berjam-jam menahan lapar dan haus, saat waktunya buka puasa biasanya porsi makan bisa tak terkendali. Tak tanggung-tanggung, porsi makan bisa jadi dua kali lipat dari biasanya.

Misalnya, buka puasa dengan es teh manis, gorengan, jajanan takjil lainnya, jika belum cukup kenyang ditambah lagi dengan semangkuk nasi goreng, lalu lanjut makan lagi setelah tarawih—ini bisa memicu berat badan bertambah.

5. Aktivitas fisik berkurang

Meski berpuasa, namun disarankan untuk tetap berolahraga. Hayo, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk mogok latihan fisik. Dengan tubuh yang aktif, metabolisme tubuh akan tetap tinggi dan stabil. Sehingga, pembakaran energi dan lemak tetap optimal.

Agar tidak mengganggu jalannya puasa, Anda disarankan untuk berolahraga kira-kira satu jam sebelum waktu berbuka.

6. Kurang tidur

Sudah hobi begadang, waktu tidur bisa makin berkurang karena harus bangun sahur. Padahal, kurang tidur bisa membuat metabolisme tubuh menurun, yang berpengaruh pada pembakaran kalori tubuh.

Selain itu, orang yang kurang tidur akan mengalami penurunan produksi hormon leptin (penekan nafsu makan) dan kenaikan kadar hormon grelin (pemicu nafsu makan). Kondisi ini bisa menyebabkan lonjakan asupan kalori saat Anda sahur atau buka puasa.

7. Jarang minum air

Cukup minum air putih membantu mencegah dehidrasi yang berpengaruh pada kenaikan berat badan. Menurut sebuah studi di jurnal “American Chemical Society”, minum dua gelas air putih setiap harinya sebelum makan dapat mengurangi berat badan sebanyak 1,5-2 kg.