Minggu, 05 Mei 2019 02:30

Kehilangan Saraf di Wajah, Wanita Ini Tak Bisa Menutup Mulut dan Matanya

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ilustrasi operasi wajah
ilustrasi operasi wajah

Seorang wanita kehilangan saraf di wajahnya setelah menjalani operasi pengangkatan kista bawaan sejak lahir. Wanita tersebut bernama Hannah Vaughn Setzer (28).

RAKYATKU.COM - Seorang wanita kehilangan saraf di wajahnya setelah menjalani operasi pengangkatan kista bawaan sejak lahir. Wanita tersebut bernama Hannah Vaughn Setzer (28).

Hannah lahir dengan kondisi cystic hygroma atau higroma kistik, yang membuat ada 'ribuan' kista tumbuh di kepala dan lehernya.

Ia pun menjalani operasi pengangkatan kista tak lama setelah kelahiran. Namun, ia mengklaim ahli bedah secara tak sengaja juga menghilangkan saraf di wajahnya.

Akibatnya kini, dia tak bisa tersenyum, bahkan menutup matanya. Ketika tidur, kelopak mata Hannah tetap terbuka.

Selain itu, ada juga kista yang menghalangi jalan napas dan kerongkongannya sehingga ia memiliki trakeostomi atau tabung di saluran udara atau trakea untuk membantu pernapasan dan saluran makanan untuk bertahan hidup.

Meski dengan kondisi yang dialaminya, Hannah tak patah semangat dan tetap percaya diri. "Saya sangat percaya diri. Saya berpikir saya cantik, saya suka tubuh saya, saya tahu saya pintar dan saya punya banyak hal yang ditawarkan kepada dunia," ungkapnya.

Hannah mengungkapkan, ia juga memiliki Brandon, suami yang luar biasa dam keluarga yang sangat mencintainya.

Sebelum melahirkan putrinya, orang tua Hannah awalnya disarankan untuk menggugurkan putrinya tersebut. Hal itu karena dikhawatirkan ia tak akan selamat dan jika selamat, kecil kemungkinan dia akan bisa berjalan.

Namun, Hannah membuktikan hal itu salah. Kini Hannah bahkan menjadi pakar kebugaran, membuat blog perjalanannya dengan nama Feeding Tube Fitness.

Selain itu, ia juga menjadi juru kampanye untuk memperjuangkan hak-hak disabilitas dan berharap bisa menginspirasi orang lain. "Tidak masalah untuk menjadi berbeda," kata wanita asal Virginia, AS.

"Orang-orang dapat berpikir saya jelek atau bodoh atau terlihat aneh atau menakutkan dan itu baik-baik saja. Saya pikir saya benar-benar hebat dan itu yang penting," ucapnya dikutip dari suara.com.

Ia pun mengaku kesal, saat orang tua yang menyuruh anak-anak mereka untuk diam. Sebaliknya, menurutnya, anak-anak merasa penasaran dan harus diajari bahwa orang-orang terlihat berbeda dengan cara yang berbeda dan tidak masalah bertanya.

"Aku lebih suka anak-anak mengetahui bahwa ada orang-orang disabilitas dan kondisi medis ada di dunia daripada dijauhi dan diperlakukan seperti penderita kusta," tegasnya.

Dokter bahkan awalnya mengira Hannah tidak akan hidup melewati tahun pertamanya, tetapi prediksi itu meleset ketika Hannah terus tumbuh dan merespons dengan baik berbagai operasi yang dijalaninya.

"Saya tidak terlalu aktif sebagai seorang anak. Orang tua saya ragu-ragu untuk membiarkan saya bermain olahraga karena mereka pikir saya akan terluka," terangnya.

Hannah mengungkapkan, orang tuanya awalnya membiarkannya untuk melakukan karate dan ia berhasil mendapat sabuk kuning. Namun, dia berhenti setelah kena tendangan di wajahnya.

Ia kemudian memutuskan untuk melakukan olahraga secara teratur dan kini ia merasa lebih sehat."Saya yakin saya akan berlari lebih cepat jika aku tidak bernapas melalui lubang di leherku, tapi jujur, tidak ada yang benar-benar menghentikanku," tutupnya.