Sabtu, 04 Mei 2019 00:02

Ungkap Momen Spesial Rivky Gagalkan Penalti Bhayangkara FC, Pelatih PSM Nyaris Putus Asa

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Willem Pluim harus jatuh bangun saat melawan Bhayangkara FC, Jumat (3/5/2019).
Willem Pluim harus jatuh bangun saat melawan Bhayangkara FC, Jumat (3/5/2019).

Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic semringah. Tiga pertandingan yang dilakoni anak asuhnya dalam kurun waktu tujuh hari terakhir menuai hasil positif.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic semringah. Tiga pertandingan yang dilakoni anak asuhnya dalam kurun waktu tujuh hari terakhir menuai hasil positif.

Terakhir, PSM mengubur impian Bhayangkara FC untuk lolos ke semifinal Piala Indonesia 2019. Juku Eja menang 2-0 di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Jumat sore (3/5/2019). Hasil ini menjadikan agregat gol imbang 4-4, namun PSM berhak lolos setelah unggul produktivitas gol tandang.

Kalezic tak kuasa menahan kegembiraannya. Ada satu momen yang diakuinya sangat berkesan dalam pertandingan melawan Bhayangkara FC tersebut. Yakni saat Rivky Mokodompit berhasil menggagalkan tendangan penalti Anderson Salles pada menit ke-24 babak pertama.

Jika tendangan Anderson tersebut berbuah gol, maka bisa dipastikan peluang Juku Eja melaju ke semifinal akan sangat berat dan butuh keajaiban.

"Saat mereka dapat penalti dan Rivky berhasil menyelamatkannya. Penting sekali momen itu dalam pertandingan ini. Pada saat penalti diselamatkan kita tahu bahwa kita masih bisa berjuang," ungkap Kalezic dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.

Hasil tersebut, kata pelatih berkebangsaan Bosnia-Herzegovina, itu sangatlah menggembirakan. Apalagi, di tengah jadwal padat yang dilakoni Juku Eja di dua kompetisi berbeda, termasuk AFC Cup 2019.

"Setelah pertandingan melawan Bhayangkara FC di leg pertama, kita tidak punya waktu untuk melakukan analisis terhadap pertandingan itu karena kita ada pertandingan di AFC Cup. Tapi satu hal yang pasti dalam pertandingan tersebut kita terlihat kelelahan. Tapi kita tahu bahwa kita bisa mengalahkan Bhayangkara FC di sini (Mattoanging). Kita mampu menunjukkan bahwa kita bisa bermain lebih baik dari Bhayangkara FC. Padahal hari ini kita memainkan pertandingan yang ke-3 dalam kurun waktu 7 hari saja yang tentu butuh energi," bebernya.

Kalezic pun mengaku tak menginstruksikan pemainnya untuk bermain habis-habisan di babak pertama saat menjamu Bhayangkara FC. 

"Kita tidak langsung menyerang secara eksplosif agar energi pemain bisa bertahan 90 menit. Babak pertama kita bermain dengan baik dari organisasi permainan yang bagus dan mendapatkan peluang yang bagus pula. Jadi skenario dalam pertandingan ini sudah kita bahas sama-sama (dengan pemain). Syukurlah, pemain memberikan performa bagus," pungkas Kalezic.