Selasa, 30 April 2019 21:39

Gandeng STIBA, Direktur PNUP Ungkap Cita-Cita yang Sangat Menyentuh

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ustaz Zaitun Rasmin merangkul Prof Anshar dan Ustaz Yusran usai penandatanganan MoU, Selasa (30/4/2019).
Ustaz Zaitun Rasmin merangkul Prof Anshar dan Ustaz Yusran usai penandatanganan MoU, Selasa (30/4/2019).

Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) melakukan langkah besar. Upaya menghasilkan teknokrat yang berakhlak mulia dimulai di Masjid Ulil Al-Baab, Selasa (30/4/2019).

RAKYATKU.COM - Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) melakukan langkah besar. Upaya menghasilkan teknokrat yang berakhlak mulia dimulai di Masjid Ulil Al-Baab, Selasa (30/4/2019).

PNUP menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) terkait pembinaan akhlak mulia. MoU diteken Direktur PNUP Prof Ir Muhammad Anshar, MSi, PhD dan Ketua STIBA Muhammad Yusran Anshar Lc, MA, PhD.

Direktur PNUP Prof Muhammad Anshar mengatakan, perguruan tinggi yang dipimpinnya memiliki empat misi. Salah satu di antaranya mewujudkan civitas akademika dan tenaga kependidikan berakhlak mulia.

Cita-cita itu sudah lama dicantumkan, sejak berdirinya PNUP, namun belum pernah ada upaya mewujudkannya. "Hanya sekadar simbol saja," kata Anshar yang pada 1 April 2019 resmi menyandang guru besar bidang energi terbarukan.

Muhammad Anshar adalah profesor pertama di PNUP. Dia satu-satunya direktur politeknik di seluruh Indonesia yang bergelar profesor. Sementara di kalangan dosen poltek, dia profesor ketiga.

"Alhamdulillah, ini satu rahmat yang perlu kita syukuri. Mudah-mudahan ini bernilai tambah dan merupakan suatu ibadah untuk mengembangkan politeknik ke depan," katanya.

Sejak menjadi calon direktur PNUP, Prof Anshar mengatakan dirinya langsung membuat target untuk menghasilkan luaran yang tak hanya profesional di bidang teknologi, tetapi juga berakhlak mulia.

"Kami berharap bukan sekadar mahir, hafal rumus-rumus teknologi, tapi saya berharap juga hafal Alquran. Kalau tidak bisa 30 juz, minimal 15 atau 10 juz sampai selesai tiga tahun," katanya.

PNUP juga tengah mendirikan rumah tahfiz untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Harapannya, setiap tahun, PNUP bisa menghasilkan 100 teknokrat yang hafal Alquran. Artinya hingga akhir masa periodenya pada 2022, bisa menghasilkan 300 teknokrat yang sekaligus hafiz Alquran.

Langkah "ekstrem" lainnya yang dilakukan yakni mengangkat khusus sekretaris direktur. Tugas utamanya, bertanggung jawab dalam pembinaan akhlak mulia di kampus tersebut.

Direktur PNUP juga sudah membuat surat edaran untuk salat berjemaah di masjid. Tidak ada lagi kegiatan di kantor pada pukul 11.30-13.00.

"Semua laki-laki muslim salat berjemaah di masjid. Saya mau lihat ada perubahan signifikan," kata Prof Anshar.

Sementara Ketua STIBA Makassar, Ustaz Yusran Anshar menyambut baik kerja sama tersebut. Sebenarnya kerja sama ini sudah berlangsung lama, tepatnya sejak 1998.

Ustaz Yusran sudah membina pengajian rutin sejak pulang dari Madinah. Kajian tersebut difasilitasi KAMUPI, dimana Prof Anshar salah seorang pembinanya.

Ustaz Yusran juga menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan yang pertama bagi STIBA. Sebelumnya, pada Rabu (21/3/2018), dia juga menandatangani MoU dengan Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Kalla.

Kerja sama tersebut dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Saat itu beberapa dekan di Unhas mewacanakan bahasa Arab dimasukkan sebagai salah satu mata kuliah di Unhas.

Sementara Ketua Umum Wahdah Islamiyah yang sekaligus Wakil Sekjen MUI Pusat, Dr Muhammad Zaitun Rasmin Lc, MA mengapresiasi program PNUP tersebut.

"Program yang disampaikan Prof Anshar semakin menguatkan keyakinan kita betapa pentingnya yang namanya pemimpin itu. Dan sesuai dengan hadis-hadis sahih bahwa urusan manusia ini sangat dipengaruhi oleh pemimpinnya," kata Ustaz Zaitun.

Makanya, dia mengingatkan semua pihak, termasuk civitas akademika agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh tentang kepemimpinan.

"Kita harus berjuang mewujudkan kepemimpinan terbaik dimanapun kita berada dalam tingkatan apapun," katanya.

Program PNUP untuk melahirkan teknokrat yang imannya terbina dan akidahnya kokoh menjadi cikal bakal pemimpin ke depan. Tinggal memberi mereka pengalaman sesuai bidangnya masing-masing.