Senin, 29 April 2019 20:29

"Pak Kadis Tidak Mau Ditangkap", Bonus Atlet Porda Menggantung, DPRD Parepare Gelar RDP

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diinisiasi Komis I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare membahas permasalahan pembagian bonus atlet Porda Pinrang 2018 lalu.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diinisiasi Komis I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare membahas permasalahan pembagian bonus atlet Porda Pinrang 2018 lalu.

RDP yang diinisiasi Komis I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare membahas permasalahan pembagian bonus atlet Porda Pinrang 2018 lalu.

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diinisiasi Komis I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare membahas permasalahan pembagian bonus atlet Porda Pinrang 2018 lalu.

RDP yang mengundang Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Parepare dan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (DKOP) Parepare ini, berlangsung Senin (29/4/2019).

RDP ini sempat molor hingga dua jam lebih. Itu karena Kepala DKOP Parepare Syukur Razak tidak hadir. Undangan RDP harusnya dilaksanakan pada pukul 14.00 Wita, namun baru dilaksanakan sekira pukul 16.20 Wita. Itupun hanya Kepala Bidang Olahraga yang hadir dari DKOP.

Rahmat Syamsul Alam yang memimpin RDP langsung mempertanyakan masalah terkait pembagian dan bonus atlet kepada Kepala Bidang olahraga yang hadir pada RDP itu.

"Kenapa tidak dibagi bonusnya? Apa yang menjadi masalah? Kalau memang takut, silakan konsultasi di daerah lain," tanyanya.

Dia mengatakan, pembagian bonus atlet ini sudah ada daerah yang sudah melakukannya dan tidak terjadi apa-apa. "Seperti Pangkep dan Makassar, mereka sudah bagi dan tidak ada yang ditangkap," katanya.

"Dan kenapa juga mau dirasionalkan di dinas. Jika memang mau dirasionalkan, tidak usah dibahas di DPR," tuturnya.

Kabid Olahraga DKOP Parepare, Hamzah Kalla, yang menanggapi pertanyaan itu tidak bisa memberikan  keterangan jelas.

Menurutnya, masalah ini ada pada kepala dinas, terkait perencanaan sampai ke teknisnya. "Saya tidak tahu. Karena jujur saya selama ini semua kegiatan diambil alih oleh Pak Kadis," tuturnya.

Dia menambahkan, terkait pembagian bonus atlet ini, alasan kepala dinas karena takut ditangkap.

"Mungkin ada sesuatu yang tidak bisa diungkap. Bahkan alasannya hanya tidak mau ditangkap. Dan, yang saya sayangkan, Kadisku karena tidak mau ketemu dan duduk bersama untuk membahas masalah ini," katanya.

Terkait bukan kepala dinas yang hadir, Hamzah mengatakan kepala dinas sementara ada rapat di luar. "Katanya Pak Kadis ada rapatnya di luar. Saya datang dengan inisiasi saya sendiri," akunya.