RAKYATKU.COM, MAKASSAR --- Kabar duka kembali menyelimuti Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar. Di tengah perampungan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 tingkat kecamatan dan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU), seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo meninggal dunia.
Adalah Radiansyah (31 tahun) yang bertugas sebagai KPPS di TPS 09 Bunga Eja Beru, Tallo, dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.00 Wita di Rumah Sakit Pelamonia, Sabtu sore (27/4/2019).
"Beliau sempat dirawat di RS Pelamonia setelah kelelahan pasca menyelesaikan tugasnya melakukan rekap suara sebagai KPPS dan TPS tempat almarhum bertugas baru saja selesai direkap," ungkap Komisioner KPU Makassar, Endang Sari saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan sesaat lalu.
Saat ini, almarhum disemayamkan di rumah duka yang terletak di Jalan Tinumbu Lorong 142, RW 2/RT 04, Kota Makassar.
"KPU Kota Makassar berduka sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah seorang penyelenggara Ad Hock kami. Teman-teman Penyelenggara Ad-hock (PPK,PPS dan KPPS) adalah elemen yang sangat penting dalam kelembagaan kami karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan pemilih," beber Endang.
"Selamat jalan Saudara kami, Radiansyah. Insya Allah diterima mulia di sisi-Nya. Terimakasih atas baktinya mengawal demokrasi kita. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Almarhum telah syahid dalam menjalankan tugas mulia mengawal demokrasi di negara kita," pungkas Endang.
Dengan kejadian ini, tercatat sudah ada dua petugas KPPS di Kota Makassar yang menjadi korban Pemilu 2019. Sebelumnya, seorang petugas KPPS di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, bernama Sarah Fadliah juga meninggal dunia di Rumah Sakit Grestelina, diduga karena keletihan dan penyakit demam berdarah yang dideritanya, Jumat (19/4/2019) lalu.
Untuk Sulsel, berdasarkan data yang dimiliki KPU Sulsel ada empat penyelenggara Pemilu lainnya yang juga meninggal dunia selama proses pelaksanaan Pemilu, yakni Ripto di Kabupaten Luwu Timur, Syamsuddin di Kabupaten Bantaeng, Ihsan di Kabupaten Maros, dan seorang petugas Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) di Kota Palopo yang belum diketahui identitasnya juga dilaporkan meninggal sehari sebelum penyelenggaraan Pemilu.