Sabtu, 27 April 2019 16:28

Sudah 33 Tahun Pria ini Relakan Tangannya Dipaku di Salib

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: istolethetv / Flickr ( CC BY 2.0 )
Foto: istolethetv / Flickr ( CC BY 2.0 )

Ruben Enaje, seorang pria Katolik Filipina telah berperan sebagai Yesus Kristus dalam peringatan Jumat Agung selama lebih 3 dekade.

RAKYATKU.COM - Ruben Enaje, seorang pria Katolik Filipina telah berperan sebagai Yesus Kristus dalam peringatan Jumat Agung selama lebih 3 dekade.

Apa yang tidak biasa dari peran ini adalah, Enaje harus merelakan tangan dan kakinya dipaku di salib kayu, dan menahan cobaan itu selama beberapa menit.

Pada Jumat lalu, dia kembali dipaku di kotanya di San Pedro Cutud, dan itu sudah yang ke-33 kalinya.

Pria berusia 58 tahun itu pertama kali mengajukan diri untuk dipaku pada Jumat Agung pada tahun 80-an. Dan sejak saat itu, tidak ada orang yang menggantikannya.

Tapi baru-baru ini dia mengumumkan bahwa dia akan mencari pengganti, dan bahwa tahun depan akan menjadi yang terakhir baginya menjadi Yesus.

"Saya hanya ingin melakukan ini sampai tahun depan," kata Enaje kepada Reuters.

"Apa yang saya cari dalam penerus saya adalah bahwa ia berfungsi sebagai panutan yang baik di komunitasnya dan memiliki tata krama dan nilai-nilai yang baik, bukan seseorang yang akan menyombongkan diri tentang peran tersebut atau terlalu bangga."

Tradisi mengaktifkan kembali penyaliban Yesus Kristus di San Pedro Cutud dimulai sejak 1962, dan diyakini telah terinspirasi oleh drama yang ditulis oleh penulis naskah lokal.

Itu telah menjadi salah satu festival keagamaan paling populer di Filipina, dan menarik ribuan penonton Kristen setiap tahun. 
Namun, ini juga merupakan peristiwa yang sangat kontroversial. Baik pemimpin Katolik dan pejabat kesehatan masyarakat mengutuk praktik penyaliban dan telah berusaha untuk mencegah orang-orang ambil bagian dalam festival tahunan itu.

Itu karena pemeran Yesus harus benar-benar dipaku tangannya dengan paku logam empat Inci. Luka yang disebabkannya akan membutuhkan waktu hingga dua minggu untuk sembuh.

Meski demikian, orang-orang fanatik yang melakukannya secara sukarela mengatakan itu hanya harga yang kecil untuk membayar kesempatan untuk mengekspresikan iman mereka dengan cara khusus.