Rabu, 24 April 2019 09:21

Duterte Beri Ancaman Keras ke Kanada Soal Sampah

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: Getty
FOTO: Getty

Lusinan kontainer pengiriman yang diisi dengan rumah tangga Kanada dan sampah elektronik dilaporkan telah membusuk di pelabuhan hingga enam tahun. Sebanyak 103 kontainer berlabel plastik dikirim ke Fi

RAKYATKU.COM - Lusinan kontainer pengiriman yang diisi dengan rumah tangga Kanada dan sampah elektronik dilaporkan telah membusuk di pelabuhan hingga enam tahun. Sebanyak 103 kontainer berlabel plastik dikirim ke Filipina untuk didaur ulang pada 2013 dan 2014, Montreal Gazette melaporkan. 

Namun, pengawas bea cukai Filipina mencatat bahwa sebenarnya kontainer tersebut dipenuhi dengan sampah rumah tangga. 

“Untuk sampah Kanada, saya ingin sebuah kapal disiapkan. Aku akan memberi peringatan ke Kanada mungkin minggu depan bahwa mereka lebih baik mengeluarkan benda itu atau aku akan berlayar," ujar Duterte, seperti dikutip dari Express.co.uk, Rabu (24/4/2019).

“Saya akan memberi tahu Kanada bahwa sampah Anda sedang dalam perjalanan. Siapkan resepsi besar. Makanlah jika kamu mau.”

Pengadilan Filipina telah memerintahkan sampah untuk dikembalikan ke Kanada pada tahun 2016. Namun, Kanada telah berusaha membuat Filipina membuang limbah di sana.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebelumnya mengatakan secara teori dimungkinkan bagi negara untuk mengambil kembali sampah.

Sebuah inspeksi dilaporkan menemukan bahwa kontainer diisi dengan botol plastik dan tas, sampah rumah tangga dan popok dewasa, BBC News melaporkan.

Duterte memperingatkan dia akan membuang sampah di Kedutaan Kanada di Makati. Dia menambahkan dia bisa memecat personel Biro Pabean yang mengizinkan limbah masuk ke negara itu.

Dia berkata: "Minggu depan, Bea Cukai ini, lain kali mereka melakukannya, saya akan memecat mereka semua. Ini bukan kesalahan Jagger, masalah ini sudah tua. Saya memberi tahu Jagger, kepala Bea Cukai, untuk mengirim mereka kembali. "

Masalah sampah hanyalah salah satu masalah yang dihadapi oleh Duterte dan Trudeau. Perdana Menteri Kanada sangat kritis terhadap presiden Filipina yang terpilih pada tahun 2016.