Senin, 22 April 2019 12:03

Serangan Bom di Sri Lanka, 13 Orang Ditahan

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO:Getty Image
FOTO:Getty Image

Pemerintah Sri Lanka telah menangkap 13 orang setelah pemboman pada Minggu Paskah yang menewaskan 290 jiwa.

RAKYATKU.COM - Pemerintah Sri Lanka telah menangkap 13 orang setelah pemboman pada Minggu Paskah yang menewaskan 290 jiwa.

Serangkaian ledakan itu sebagian besar dianggap sebagai bagian bunuh diri. Insiden itu menghancurkan gereja dan hotel mewah kemarin, dikutip dari Mirror, Senin (22/4/2019).

Pemboman diperlakukan sebagai serangan teroris oleh ekstrimis agama dan polisi telah menangkap 13 tetapi tidak ada klaim tanggung jawab langsung.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mengatakan ada "banyak spekulasi saat ini tetapi tidak ada pengetahuan yang sulit" tentang para pelaku kekejaman dan "kita jelas perlu menunggu polisi di Sri Lanka untuk melakukan pekerjaan mereka".

Dia mengatakan Inggris akan menawarkan dukungan Sri Lanka di masa mendatang.

"Jika ada bantuan yang bisa diberikan Inggris, kami ingin memberikannya," katanya.

Di Kolombo, hotel-hotel St Anthony's Shrine dan Cinnamon Grand, Shangri-La dan Kingsbury menjadi sasaran dalam gelombang ledakan pertama tak lama sebelum jam 9 pagi waktu setempat ketika para jamaah menghadiri kebaktian pagi dan para wisatawan menikmati sarapan mereka.

Di antara orang Inggris yang dikhawatirkan mati adalah Anita Nicholson, 42, dan putranya yang berusia 11 tahun Alex.