Minggu, 21 April 2019 18:28

Foto Disebar, Pembunuh Janda Cantik Ini Ditunggu di Rutan

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Indra Anugrah Saputra dan pacarnya, AW, saat ditangkap Jumat dini hari lalu.
Indra Anugrah Saputra dan pacarnya, AW, saat ditangkap Jumat dini hari lalu.

Setelah penangkapan Indra Anugrah Saputra (20) pada Jumat dini hari, 19 April 2019, foto-foto dan videonya kemudian tersebar secara masif di media sosial.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Setelah penangkapan Indra Anugrah Saputra (20) pada Jumat dini hari, 19 April 2019, foto-foto dan videonya kemudian tersebar secara masif di media sosial.

Bahkan dua akun Facebook-nya sempat ikut tersebar, sebelum kemudian ditutup. Termasuk akun jual beli online yang dia pakai memposting barang-barang Rosalina Kumala Sari (18), janda cantik yang dia bunuh di Hotel Benhil Toddopuli, Kamis, 11 April 2019 lalu.

Tak pelak, sejumlah kerabat dan teman-teman korban juga membagikan foto-foto itu via Facebook. Beberapa pemilik akun tersebut diduga adalah tahanan yang saat ini ada di rutan. Dia mengaku akan menunggu pelaku di tahanan.

Saat ini diketahui, mantan suami korban juga tengah ditahan di rutan, atas kasus jambret di daerah Pampang.

Sebelumnya, aparat kepolisian malah sempat mencurigai mantan suami korban terlibat dalam pembunuhan.

"Tidak menutup kemungkinan ke arah sana (suami korban). Semua kemungkinan akan kita cermati," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko ketika pelaku belum tertangkap.

Namun beberapa warganet menyangsikan keterlibatan mantan suami korban, mengingat dia masih ada di dalam tahanan.

Indra Anugrah Saputra, ditangkap tim dari Unit Jatanras Polrestabes Makassar, pada Jumat dini hari, 19 April 2019, di rumah tantenya di Jl Galangan Kapal. Turut ditangkap pacar pelaku berinisial AW (23). Namun AKBP Indratmoko menyebutkan, status AW masih sebatas saksi.

Indra dibekuk setelah diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis terhadap Rosalina Kumala Sari di Hotel Benhil Toddopuli, Kamis, 11 April 2019 lalu.

Jasad Rosalina ditemukan seorang roomboy bernama Irfan saat hendak membersihkan kamar 209. Dia melihat jasad korban tertelungkup dengan bersimbah darah di atas tempat tidur. Sebuah kursi juga ditempatkan di atas tubuhnya.