RAKYATKU.COM - Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS) mengklaim serangan pertamanya di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada hari Kamis. Dan menyatakannya sebagai "Provinsi Afrika Tengah" dari "kekhalifahan," setelah dua tentara Kongo dan satu warga sipil tewas dalam baku tembak.
Ketiganya tewas dalam bentrokan pada Selasa di Bovata, dekat kota Beni, sumber di misi penjaga perdamaian PBB dan seorang pemimpin masyarakat sipil mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Kota dan daerah sekitarnya secara bersamaan dilanda oleh kekerasan bersenjata dan epidemi Ebola.
Ada lebih dari selusin kelompok bersenjata dan pakaian kriminal yang beroperasi di wilayah DRC timur ini. ISIL juga mengklaim korban lebih tinggi dari lima tentara tewas dan tiga lainnya terluka, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (19/4/2019).
Sumber PBB dan pemimpin masyarakat sipil setempat, David Moaze, mengatakan saksi mata di tempat serangan itu menyalahkan kelompok bersenjata yang disebut Pasukan Sekutu Demokrasi (ADF), yang mungkin memiliki hubungan dengan ISIL .