Selasa, 16 April 2019 11:10

Ajak Pemilih ke TPS, Andi Mariattang: Politik Uang Menghina Masyarakat

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Andi Mariattang
Andi Mariattang

Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi kepemiluan, Andi Mariattang mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk datang ke TPS, Rabu (17/4/2019). Terutama yang memiliki hak pilih.

RAKYATKU.COM - Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi kepemiluan, Andi Mariattang mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk datang ke TPS, Rabu (17/4/2019). Terutama yang memiliki hak pilih.

Andi Mariattang mengajak memilik menggunakan haknya sesuai hati nurani yakni secara cerdas dan kritis serta bebas intervensi apapun. Baik pengaruh politik uang maupun tekanan birokrasi.

Menurutnya ada beberapa faktor utama yang memiliki daya rusak berat terhadap kualitas pemilu. Pertama, praktik jual beli suara atau lebih familiar dikenal dengan istilah poltik uang. 

Praktik ini memiliki daya rusak tinggi terhadap kualitas demokrasi. Menjadikan hak pilih masyarakat tidak mandiri. Tidak bebas. Bahkan menjadi rusak karena mempengaruhi pilihan bukan karena nurani, melainkan rupiah. 

Menurut caleg DPR RI dari Dapil Sulsel 2 itu, politik uang sesungguhnya menghina masyarakat. Harga diri pemilih dihargai dengan sangat murah Rp50 ribu hingga Rp200 ribu untuk lima tahun. Padahal, harga diri tak bisa dinilai dengan rupiah.

Kedua, faktor birokrasi yang tidak netral. Setara dengan politik uang, faktor ini juga memiliki daya rusak tinggi. Bahkan politisasi birokrasi bukan saja merusak netralitas, melainkan bisa mengarah pada korupsi karena memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan tertentu.

"Yuk, kita jaga kualitas demokrasi. Ini momen kita mengukir sejarah untuk perubahan yang lebih baik. Tolak politik uang. Tolak politisasi birokrasi. Posisikan pemilih sebagai pihak berdaulat," ujarnya.