Senin, 15 April 2019 16:33

Tanpa Sehelai Benang, Seniman Ini Potret Diri Bersama Kerangka Ayahnya

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tanpa Sehelai Benang, Seniman Ini Potret Diri Bersama Kerangka Ayahnya

Salah satu seniman pertunjukan di China membuat heboh jagad maya usai aksinya yang merekam pemotretan bersama kerangka jenazah ayahnya. Aksi itu dilakukan dalam merayakan hari Hari Penyapu Makam atau

RAKYATKU.COM - Salah satu seniman pertunjukan di China membuat heboh jagad maya usai aksinya yang merekam pemotretan bersama kerangka jenazah ayahnya. Aksi itu dilakukan dalam merayakan hari Hari Penyapu Makam atau Qingming Festival.

Kegiatan ini adalah waktu bagi orang untuk menghormati leluhur mereka dengan merapikan kuburan mereka. Namun, seorang seniman yang berbasis di Beijing bernama Siyuan Zhuyu melakukan lebih dari itu pada Jumat lalu, dikutip dari Shanghaiist, Senin (15/4/2019).

Dia menggali tulang-tulang ayahnya dan meletakkannya di atas selimut sebelum berbaring telanjang di samping mereka dan berpose untuk beberapa foto.

Dia kemudian memposting gambar ke Weibo dengan judul: "My Father and I."

Dalam sebuah video yang mendokumentasikan pemotretan, Siyuan mengungkapkan bahwa ayahnya telah meninggal 30 tahun yang lalu karena kanker hati ketika ia baru berusia 27 tahun dan Siyuan baru berusia tiga tahun. Karena dia meninggal pada usia yang sangat dini, Siyuan mengatakan bahwa dia tidak memiliki ingatan nyata tentang ayahnya. Hanya foto keluarga dan cerita yang diceritakan kepadanya oleh kerabat.

Siyuan menjelaskan bahwa setiap tahun dia akan melakukan perjalanan kembali ke kota asalnya untuk Hari Penyapu Makam dan bahwa seiring waktu makam ayahnya menjadi sangat lapuk. Karena itu, ia memutuskan untuk memindahkan jenazah ke kuburan baru dan menggunakan kesempatan itu untuk menjadi lebih dekat dengan ayahnya yang telah meninggal dan merenungkan makna kehidupan.

Dia mengatakan bahwa dia sangat tersentuh oleh pengalaman itu, menulis: “Saya berbohong dengan ayah saya, hidup dan mati, daging dan tulang, ayah dan anak. Ketika matahari menyinari saya dan ayah saya, saya merasakan perasaan yang luar biasa yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. ”

Pemotretan memicu ulasan beragam yang dapat diprediksi. Beberapa menuduh Siyuan sengaja mengejutkan untuk mendapatkan perhatian untuk dirinya sendiri sambil mempermalukan ayahnya sendiri. Yang lain menganggapnya sebagai pengalaman yang mengharukan dan cara untuk terhubung dengan orang-orang terkasih yang hilang.