Minggu, 14 April 2019 01:00

Kapal Dagang yang Karam 3600 Tahun Lalu Ditemukan, Peneliti Hitung Emas di Dalamnya

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: Daily Sabah
FOTO: Daily Sabah

Artefak dari kapal karam yang baru ditemukan diyakini berasal dari abad ke-16. Sisa-sisa kapal itu akan dipajang di sebuah museum baru di provinsi Antalya, Turki.

RAKYATKU.COM - Artefak dari kapal karam yang baru ditemukan diyakini berasal dari abad ke-16. Sisa-sisa kapal itu akan dipajang di sebuah museum baru di provinsi Antalya, Turki.

Sebuah kapal dagang yang berumur 3.600 tahun telah ditemukan di lepas pantai barat Antalya Turki dan diyakini sebagai kapal karam komersial tertua yang pernah ditemukan, dikutip dari Sputniknews, Minggu (14/4/2019).

Kapal sepanjang 14 meter, dimuat dengan 1,5 ton ingot tembaga, ditemukan pada kedalaman 50 meter oleh tim Pusat Penelitian Bawah Air Universitas Akdeniz, tetapi lokasi pastinya dirahasiakan untuk mencegahnya dijarah.

“Dari tipologi emas batangan, kami menentukan bahwa kapal karam adalah salah satu kapal dagang abad ke-16 SM. Kami telah memecahkan tanah baru dalam arkeologi bawah air berkat temuan ini ”, kata Hakan Oniz, salah satu peneliti.

Tim menentukan jumlah emas di atas kapal melalui pemindaian tiga dimensi dari kapal karam yang diperoleh melalui survei sonar, mosaik foto, dan pemindaian foto.

“Itu mungkin terperangkap di tengah badai saat bepergian ke wilayah Aegean dari Siprus. Itu membawa muatan emas batangan dan jenis emas batangan itu membantu kami mengencani kapal. Ini mungkin kapal paling awal di dunia yang membawa barang-barang industri, ”tambahnya.

Oniz lebih lanjut mengungkapkan bahwa universitas berencana untuk membentuk tim dengan para ahli lokal dan internasional untuk proyek lima tahun untuk mengeksplorasi lebih lanjut temuan bawah laut, yang telah dijuluki bangkai kapal Zaman Perunggu.

Sebelumnya, bangkai kapal yang berasal dari 1400 SM ditemukan di lepas pantai Antalya, yang diyakini sebagai yang tertua dari jenisnya sampai penemuan baru-baru ini.