RAKYATKU.COM - Ratusan ekstrimis sayap kiri Bangladesh akan menyerahkan diri ke kepolisian. Ini Adalah penyerahan terbesar dalam beberapa dekade di negara Asia Selatan.
Lebih dari 600 gerilyawan diharapkan menyerahkan senjata dan senjata api buatan sendiri kepada menteri dalam negeri dan kepala polisi Bangladesh pada upacara resmi di stadion olahraga, kata para pejabat.
"Pemerintah akan bekerja untuk membantu merehabilitasi mereka sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat," kata Sheikh Rafiqul Islam, kepala polisi di distrik Pabna, barat laut yang bergolak, dikutip dari AFP, Rabu (10/4/2019).
Wilayah barat Bangladesh telah dilanda konflik sejak tahun 1970-an hingga baru-baru ini, dengan gerakan sayap kiri termasuk pakaian Maois dan kelompok-kelompok suku yang memerangi negara dari penebusan hutan.
Bangladesh menggambarkan mereka sebagai "ekstremis" dan menyalahkan mereka atas pembunuhan para tokoh politik dan jurnalis, serta serangan mematikan terhadap angkatan bersenjata dan polisi.
Perlawanan mereka berkurang dengan pembentukan unit polisi elit Bangladesh pada pertengahan 2000-an, yang memaksa berbagai gerakan pemberontakan mundur melalui penumpasan brutal.
Kelompok-kelompok HAM menuduh unit polisi Batalyon Aksi Cepat melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap tokoh-tokoh sayap kiri di barat dan barat laut negara itu.
