RAKYATKU.COM - Beberapa gejala kanker otak bisa menyerupai gejala penyakit lain. Gejala kanker otak yang muncul tergantung pada tipe kanker, lokasi, dan tingkat pertumbuhan (stadium) kanker otak. Untuk mengantisipasinya, mari simak penjelasan mengenai gejala kanker otak.
Otak adalah organ yang berperan penting dalam mengatur berbagai sistem dalam tubuh. Fungsi otak mencakup pengaturan gerakan tubuh, suhu tubuh, dan produksi hormon. Bukan hanya itu, otak juga mengendalikan emosi, ingatan, dan kecerdasan, serta menafsirkan informasi yang ditangkap oleh pancaindra.
Ketika terjadi kanker otak, beberapa fungsi otak akan terganggu. Gangguan tersebut dapat dikenali sebagai gejala kanker otak. Bila gejala ini cepat disadari, kanker otak dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini, sehingga peluang keberhasilan pengobatan akan lebih besar.
Ciri-Ciri Kanker Otak
Kanker otak dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada tiap pasien. Tetapi salah satu ciri umum kanker otak adalah adanya sakit kepala yang berkepanjangan. Sakit kepala ini cenderung memburuk ketika baru bangun tidur, batuk, bersin, atau mengubah posisi kepala, dan tidak membaik dengan obat antinyeri yang dijual bebas.
Selain sakit kepala, kanker otak juga dapat membuat penderitanya mudah lelah, sulit atau tidak bisa menggerakkan salah satu bagian tubuh (lumpuh), sering mual, sulit berbicara, menelan, sulit berjalan, kesemutan atau mati rasa di bagian tubuh tertentu, kejang, atau menunjukkan tanda-tanda peningkatan tekanan di dalam kepala.
Gejala lain yang mungkin muncul adalah gangguan pendengaran, penglihatan, serta keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Di luar gejala fisik, kanker otak juga dapat menimbulkan gejala psikologis atau mental, seperti:
Daya ingat menurun atau mudah lupa.
Sulit konsentrasi.
Gangguan tidur atau insomnia.
Perubahan suasana hati (mood) yang terjadi tanpa alasan yang jelas, misalnya dari yang awalnya ceria berubah menjadi sedih, depresi, atau mudah marah.
Perubahan perilaku dan kepribadian, misalnya yang awalnya memiliki perilaku baik dan sabar menjadi agresif dan mudah emosi.
Penalarannya menurun, buruk dalam menilai suatu hal, dan sulit menahan diri (impulsif).
Sering merasa kebingungan.
Gangguan halusinasi.
Cara Memastikan Kanker Otak
Mengingat beberapa gejala di atas dapat juga disebabkan oleh penyakit lain, seperti stroke, perdarahan otak, atau infeksi otak, maka untuk memastikan diagnosis kanker otak tidak cukup berpatokan kepada gejala yang dialami. Cara terbaik untuk memastikan kanker otak adalah memeriksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan secara lengkap, mulai dari mengevaluasi gejala yang dirasakan, melakukan pemeriksaan fisik, serta melakukan pemeriksaan tambahan berupa pemindaian otak, yaitu CT scan, PET scan, dan MRI otak. Bila perlu, dokter juga akan menganjurkan pemeriksaan biopsi jaringan otak, untuk menentukan tipe dan stadium kanker.
Setelah diagnosis kanker otak dipastikan, langkah pengobatannya bisa dengan operasi pengangkatan kanker otak, kemoterapi, dan radioterapi. Selama menjalani pengobatan kanker otak, pasien akan membutuhkan berbagai terapi pendukung, seperti terapi gizi, terapi rehabilitasi medik (fisioterapi), dan psikoterapi.
Sebagai kesimpulan, gejala kanker otak mungkin menyerupai gejala gangguan lain pada otak. Untuk memastikannya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf. Bila pengobatan kanker otak dilakukan secara dini, peluang keberhasilannya akan lebih besar.