RAKYATKU.COM - Tersangka kasus dugaan suap anggota DPR Bowo Sidik Pangarso buka-bukaan soal adanya perintah untuk mengumpulkan uang demi 'serangan fajar'. Bowo menyebut nama Nusron Wahid dan Partai Golkar.
"Saya diminta oleh partai menyiapkan 400 ribu... Nusron Wahid meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu. Diminta oleh Nusron Wahid untuk menyiapkan itu," kata Bowo usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019).
Disuruh Nusron dan Partai Golkar, apakah amplop-amplop itu untuk Pilpres?
"Yang jelas partai kita dukung 01," kata Bowo menjawab pertanyaan soal tujuan menyiapkan amplop dilansir dari detikcom.
Nusron sendiri membantah pengakuan Bowo Sidik.
"Tidak benar," kata Nusron masih dari sumber yang sama.
Partai Golkar juga menanggapi "nyanyian" Bowo Sidik itu.
"Partai Golkar memerintahkan kepada seluruh calegnya menggunakan cara-cara yang tidak melanggar aturan perundang-undangan," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).
Meski begitu, Ace tak mau mengomentari lebih lanjut soal pengakuan Bowo Sidik itu. Calon anggota DPR petahana itu menyebut strategi pemenangan dikembalikan kepada masing-masing caleg itu sendiri.