Rabu, 10 April 2019 03:30

Lagi Disiapkan Cara Mencegah Pesan Berantai Masuk ke Grup WhatsApp

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

WhatsApp telah melakukan beberapa cara untuk mencegah penyebaran hoaks di platform pesan instan besutannya. Setelah membatasi jumlah pesan terusan (forward), kabar terbaru menyebutkan bhawa admin grup

RAKYATKU.COM - WhatsApp telah melakukan beberapa cara untuk mencegah penyebaran hoaks di platform pesan instan besutannya. Setelah membatasi jumlah pesan terusan (forward), kabar terbaru menyebutkan bhawa admin grup WhatsApp nantinya juga bakal memiliki kewenangan untuk memblokir pesan berantai supaya tak masuk ke dalam grup. 

Fitur tersebut menurut situs pembocor WABetainfo, saat ini sedang diuji coba dalam versi beta 2.19.97 di platform Android. Belum ada kabar tentang fitur kontrol admin ini di platform iOS.

Dengan fitur baru itu, admin grup WhatsApp memiliki kewenangan untuk membuat para anggota dalam grup tak bisa posting pesan berantai yang sudah sering diteruskan (forward) sebelumnya. 

"Opsi ini akan tersedia di Group Settings di masa mendatang, dan hanya administrator yang bisa melihat (menu) dan mengubahnya," tulis WABetainfo, dikutip dari KompasTekno, Senin (8/4/2019). 

"Saat fitur itu diaktifkan, maka semua tidak bisa mengirim pesan yang sudah sering diteruskan ke dalam grup," lanjutnya.

Pengguna kemungkinan masih bisa meneruskan pesan dengan cara mengkopinya terlebih dahulu, kemudian di-paste sebagai pesan baru. Namun tetap saja hal tersebut membutuhkan upaya ekstra dibanding langsung meneruskan pesan lewat fungsi forward. 

Sebelumnya, WhatsApp telah menguji coba pembatasan pesan terusan sejak pertengahan 2018. Pada awal 2019 lalu, fitur tersebut mulai disebar ke Indonesia.

WhatsApp membatasi penerusan satu pesan ke hanya 5 kontak sekaligus dalam sehari. Pesan tersebut akan ditandai, agar penerima pesan mengetahui kalau pesan tersebut sudah beredar luas. 

VP Public Policy & Communication WhatsApp Victoria Grad mengatakan bahwa ada penurunan penerusan pesan sebanyak 20 persen sejak fitur tersebut diberlakukan sekitar bulan Juli atau Agustus 2018 lalu.