RAKYATKU.COM, MALANG - Suyono (34), dikelilingi lima pria dan dua wanita di Jembatan Gadang, Malang, Jawa Timur. Sebagian besar remaja tanggung. Ada yang menggenggam pisau.
"Kamu informan polisi kan? Ayo ngaku," teriak salah seorang dari tujuh orang itu.
"Kamu mata-mata kan yang membuat keluarga saya ditangkap kasus narkoba," lanjutnya.
Dia pun memberi isyarat. Saat itulah Suyono menjadi bulan-bulanan. Suyono sempat melawan, namun sebuah tusukan kemudian menghentikan perlawanannya. Dia tersungkur bersimbah darah di Jembatan Gadang.
Warga Baran, Urek-Urek, Gondanglegi, Kabupaten Malang, itu akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.
"Keluarga salah satu pelaku ini sempat ada yang tertangkap karena kasus narkoba, dan pelaku menduga korban ini yang menginformasikan kepada polisi, sehingga pelaku dendam, dan akhirnya mengeroyok dan membunuh korban," ujar Wakapolres Malang Kota, Kompol Bambang Christanto (4/4/2019) sebagaimana dilansir dari Malang Times.
Kasat Reskrim, AKP Komang Yogi Arya Wiguna menambahkan, informasi yang dituduhkan pelaku kepada korban, bahwa korban menjadi informan polisi, merupakan adalah hal yang tidak benar.
"Padahal bukan sama sekali, ini bisa dikatakan salah sasaran atau hoax yang dituduhkan kepada korban. Teman-teman pelaku ini termakan kabar bohong itu sampai akhirnya ikut memukuli. Yang pertama kali memunculkan kabar itu yang IL dan SW. Jadi korban ini memang bisa dibilang salah sasaran," jelasnya.
Terkait keluarga salah satu pelaku yang dikatakan masuk penjara karena kasus narkoba, dijelaskan Kasat, memang ada, namun saat ini informasinya sudah bebas.
"Dan saat ini petugas masih memburu satu pelaku yang berperan memukuli, identitasnya sudah kita ketahui," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi membekuk pelaku pembunuhan Suyono yang tewas ditikam di Jembatan Gadang.
Tak sampai delapan jam setelah kejadian tujuh pelaku pun berhasil diciduk.
Mereka kini berada di tahanan Polres Malang Kota dan masih menjalani pemeriksaan intensif.