Kamis, 04 April 2019 13:58

Penjelasan Ma'ruf Amin soal Video 'Ahok Sumber Konflik, Harus Dihabisi'

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tangkapan layar video yang beredar di media sosial.
Tangkapan layar video yang beredar di media sosial.

Ma'ruf Amin akhirnya buka suara terkait video viral yang mengatakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai 'sumber konflik dan harus dihabisi'.

RAKYATKU.COM - Ma'ruf Amin akhirnya buka suara terkait video viral yang mengatakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai 'sumber konflik dan harus dihabisi'. Ma'ruf yang kini cawapres Joko Widodo (Jokowi), menjelaskan maksud ucapannya itu. 

Dipaparkan, peristiwa di video itu terjadi saat beberapa ustaz mengajaknya untuk mendukung Anies Baswedan menjadi capres di Pemilu 2019. 

"Sekarang saya buka saja, beberapa ustaz waktu itu minta ngajak saya untuk dukung Anies sebagai calon presiden. Dia mengaca itu bisa berhasil ketika Anies mengalahkan Ahok di Jakarta. Begitu," kata Ma'ruf dilansir dari detikcom, Kamis (4/3/2019). 

Kala itu, Ma'ruf tidak setuju mendukung Anies di Pemilu 2019. "Saya tak setuju. Saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilahnya itu apa namanya, sumber konflik. Terjadi konflik itu karena Ahok," ucapnya. 

"Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah. Kalau dia terus menjadi konflik akan bangsa ini berkonflik," sambung Ketum MUI ini. 

Baginya, Jokowi beda dengan Ahok. Oleh sebab itu, dia mendukung Jokowi. Itulah konteks pembicaraan di video tersebut. 

"Tapi Pak Jokowi tidak, makanya saya cenderung mendukung Pak Jokowi ketimbang Anies. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang Pak Jokowi. Konteksnya itu. Nah akhirnya mereka beralih, dari mendukung Anies menjadi pendukung Prabowo, saya kira itu," jelasnya. 

"Jadi waktu itu saya bilang saya nggak setuju. Pak Jokowi berbeda dengan Ahok. Ahok itu sumber konflik. Kalau Pak Jokowi kan bukan," lanjut Ma'ruf. 

Ma'ruf menegaskan video yang beredar itu tidak utuh sehingga terlepas dari konteksnya. Dia masih yakin Jokowi tidak akan kehilangan dukungan dari pendukung Ahok gara-gara video ini. 

"Ya nggak lah. Itu kan maksudnya mau mengalihkan ke Anies. Justru waktu itu mau memindahkan untuk tak dukung Pak Jokowi, Jokowi mau disamakan dengan Ahok. Lah bagi saya berbeda konteksnya, beda, nggak sama," tegasnya.