RAKYATKU.COM - Lembaga Indikator Indonesia merilis survei terbaru untuk elektabilitas dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di Pemilu 2019.
Survei yang direkam pada 22 – 29 Maret 2019 itu menunjukkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 55,4% sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 37,4%. Masih ada 7,2% yang belum menentukan pilihan.
Survei ini melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Indikator merinci, dari 55,4 persen responden yang memilih Jokowi-Ma'ruf, basis kuat cuma tercatat 46,6% dan besar kemungkinan pilihan sebesar 8,8%. Ini berarti masih besar kemungkinan paslon 02 berbalik unggul pada pemilu 17 April mendatang.
Sedangkan dari 37,4 persen responden memilih Prabowo-Sandiaga, basis kuat sebesar 29,2% dan terdapat angka "swing voter" atau besar kemungkinan mengubah pilihan sebesar 8,1 persen.
Jika ditotal, jumlah "swing voters" sebesar 16,9 persen dan "undecided voters" sebesar 7,2 persen.
"Jumlah 'swing voters' di basis pendukung masing-masing, kurang lebih imbang. Dengan kondisi ini, meski peluang Jokowi menang paling besar, tapi masih belum aman, perubahan besar masih mungkin terjadi," ujar Burhanuddin.
Prediksi Dukungan Swing Voters dan Undecided Voters
Kemana arah dukungan kelompok" swing voters" dan "undecided voters"?
Burhanuddin mengungkapkan, berdasarkan analisa terhadap kelompok "swing voters" dan "undecided voters", kedua kelompok itu saat ini berada ditengah-tengah.
Oleh karena itu, kata Burhanuddin, diprediksi kedua kelompok itu akan terdistribusi relatif merata kepada kedua pasangan.
Jika ditambahkan dengan prediksi arah suara "swing voters" dan" undecided voters", Jokowi-Ma'ruf memeroleh elektabilitas 57,9 persen sementara Prabowo-Sandiaga 42,1 persen.