Rabu, 03 April 2019 13:29

Santorini Akan Luncurkan Kampanye Cegah Turis Menunggang Keledai

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
AFP
AFP

Menunggang keledai merupakan salah satu pengalaman yang ditawarkan di Santorini, Yunani. 

RAKYATKU.COM - Menunggang keledai merupakan salah satu pengalaman yang ditawarkan di Santorini, Yunani. 

Namun nasib para keledai semakin memprihatinkan, sehingga para aktivis hak binatang meluncurkan kampanye untuk mendesak wisatawan agar berhenti menaiki keledai.

Dalam satu hari, keledai Santorini bisa melakukan perjalanan empat atau lima kali melawati jalanan berbatu di sisi tebing yang mengarah ke kota Fira. Perjalanan itu bisa membuat mereka mengambil langkah sebanyak 520 kali.

Akibatnya, kedelai bisa terluka. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan keledai yang menderita cedera tulang belakang, luka sadel, dan kelelahan. 

Sekarang, para aktivis yang bekerja sama dengan industri jalur pelayaran, telah menyiapkan inisiatif untuk memberi tahu wisatawan mengenai tekanan yang ditimbulkan pada hewan. 

Nikos Zorzos, walikota pulau itu, mengatakan kepada The Guadian bahwa "Kampanye akan segera dimulai".

"Perwakilan dari asosiasi kapal pesiar ada di kantor saya minggu ini, dan berjanji untuk meningkatkan kesadaran. Dan dari pihak kami, kami akan membagikan selebaran informasi."

Keledai telah lama digunakan untuk mengangkut orang-orang dari pelabuhan Santorini ke pemukiman utamanya.

Ketika kereta gantung lima kabin diperkenalkan di pulau itu, keledai lebih jarang digunakan oleh para pelancong.

Tetapi ketika pulau vulkanik itu menjadi tempat wisata populer, dengan menarik hingga 17.000 wisatawan setiap hari dari kapal pesiar, permintaan untuk naik keledai meningkat.   

Santorini, yang membentang hingga 77 kilometer persegi dan memiliki populasi 25.000, telah tumbuh begitu populer. Saking banyaknya pengungjung, Walikota Nikolos Zorzos telah membatasi jumlah penumpang kapal pesiar yang dapat turun, menjadi 8.000 per hari. Pada tahun 2016, angka itu pernah mencapai 18.000 orang perhari.