RAKYATKU.COM - Tak lama lagi pasangan suami istri bisa mengontrol kehamilan dengan pil kontrasepsi pria.
Pil ini telah melewati tes keamanan awal dan menghasilkan respons hormon yang konsisten dengan kontrol kelahiran.
Hasilnya dipresentasikan oleh Los Angeles Biomedical Research Institute dan University of Washington pada pertemuan tahunan Endocrine Society.
Penelitian ini belum dipublikasikan dalam jurnal yang ditinjau oleh rekan sejawat, dan belum diajukan untuk disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA).
Tapi peneliti utama, Dr. Christina Wang mengatakan ini adalah langkah penting menuju kontrasepsi hormonal pria yang efektif.
Dalam uji cobanya, 30 pria sehat berusia 18 hingga 50 tahun meminum pil yang diformulasikan dengan campuran testosteron dan progestin (versi sintetis dari hormon progesteron wanita) selama 28 hari berturut-turut. Sepuluh orang lagi menggunakan plasebo.
Para peneliti memantau kesehatan mereka secara keseluruhan dan mengambil sampel darah pada awal dan akhir percobaan untuk mengukur kadar hormon. Para peserta juga juga mengisi kuesioner untuk menilai suasana hati dan fungsi seksual mereka.
Selama masa percobaan, tidak ada pria yang mengalami masalah serius, dan tidak ada yang berhenti minum obat karena efek samping.
Tetapi beberapa memang melaporkan gejala kecil seperti kelelahan, sakit kepala, jerawat dan penurunan libido. Dua pria mengalami disfungsi ereksi ringan.
Penelitian ini bersifat pendahuluan, yaitu hanya menilai keamanan dan respons hormon pada pria, dan belum meminta pasangan untuk menguji pil sebagai kontrol kelahiran.
Tetapi tes hormon awal menunjukkan bahwa pil itu dapat menekan produksi sperma dan testosteron, yang cukup untuk mencegah kehamilan.
