Senin, 01 April 2019 20:05

Sandi Tepis Adik Prabowo Soal Jatah Kursi Menteri

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sandiaga S Uno saat berada di Kota Makassar, pada Senin (1/4/2019). Foto: Arfa
Sandiaga S Uno saat berada di Kota Makassar, pada Senin (1/4/2019). Foto: Arfa

Sandiaga Salahuddin Uno menepis kabar pembicaraan dengan parpol pengusungnya terkait bagi-bagi kursi menteri bila terpilih dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sandiaga Salahuddin Uno menepis kabar pembicaraan dengan parpol pengusungnya terkait bagi-bagi kursi menteri bila terpilih dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Jadi saya tidak mengomentari statement-nya Pak Hashim. Tapi saya sampaikan, belum ada pembahasan itu sama sekali," kata Sandiaga Uno di Kota Makassar, pada Senin (1/4/2019).

Dikatakan Sandi, pihaknya sama sekali belum membicarakan porsi menteri masing-masing partai koalisi Prabowo-Sandi. Dia menegaskan, saat ini hanya fokus memenangkan Pilpres.

"Dan untuk baik partai yang disebut, dan partai belum tersebut, kami sampaikan pesan yang jelas bahwa kita fokusnya 17 April. Kita tidak ingin mendistorsi pembicaraan ini di awal-awal," tambah mantan Wagub DKI Jakarta ini.

Soal gambaran kabinetnya nanti kata Sandi, yang jelas figur yang menduduki jabatan menteri dilihat dari segi prestasi dan kapasitasnya.

"Prinsipnya yang berprestasi, apapun afiliasi politiknya. Putra puteri terbaik bangsa, kita akan berikan kesempatan membangun negeri ini," jelasnya.

"Mungkin dia sekarang sebagai pendukung Pak Jokowi, mungkin dari partai yang tidak mengusung kita. Tapi kalau dia betul-betul terbaik, kita akan berikan kesempatan," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan Prabowo pernah membicarakan porsi menteri untuk partai koalisi dengan dirinya.

"Kita kan sudah sepakat dengan PAN, kalau Pak Prabowo dan Pak Sandi menang itu sudah ada 7 menteri akan nanti alokasi untuk PAN, 6 kursi menteri untuk PKS. Terus untuk partai-partai lain saya kira masih dalam diskusi. Itu sudah jelas," ungkap Hashim.

"Demokrat masih belum definitif. (AHY) salah satu yang dipertimbangkan," pungkasnya.