Senin, 01 April 2019 15:32

Belum Dapat Jatah Kursi Menteri dari Prabowo-Sandi, Demokrat: Ingat Perang Uhud

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hashim Djojohadikusumo
Hashim Djojohadikusumo

Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno kian percaya diri bakal memenangkan Pilpres 2019. Jatah kursi untuk parpol pengusung telah disiapkan.

RAKYATKU.COM - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno kian percaya diri bakal memenangkan Pilpres 2019. Jatah kursi untuk parpol pengusung telah disiapkan.

Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo mengatakan Prabowo pernah membicarakan porsi menteri untuk partai koalisi dengan dirinya. 

"Ada, ada (pembicaraan sampai nama), saya kira itu antara saya dengan kakak saya," ujar Hashim di Ayana Midplaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).

Hashim menyebut saat itu, baru PAN dan PKS yang mendapat jatah. Bila Prabowo-Sandi menang, PAN kebagian tujuh menteri. PKS enam kursi. Parpol pengusung lainnya belum ditetapkan. Termasuk Partai Berkarya yang berstatus pendukung.

Jatah menteri untuk Partai Demokrat juga belum ditentukan. Namun, dalam kampanyenya di Bandung, Prabowo sempat memperkenalkan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai kandidat menteri.

Menanggapi bagi-bagi jatah kursi itu, politikus Partai Demokrat, Andi Arief mengingatkan Hashim bahwa hal itu belum etis untuk dibicarakan. "Partai Demokrat menyarankan pada Hashim untuk belajar dari Perang Uhud," ujar Andi.

"Nabi Muhammad pernah hampir terbunuh dalam Perang Uhud karena pasukannya berebut pampasan perang, akibat salah informasi intelijen seolah-olah perang sudah menang. Saat ambil pampasan perang, pasukan lawan menyerbu dan menggagalkan kemenangan," sebut Andi Arief.

Sementara itu, Ketua DPP PD Jansen Sitindaon mengatakan dirinya belum mengetahui terkait pembahasan kursi menteri. Namun, andai Prabowo menang, dia yakin eks Danjen Kopassus itu tahu mana yang berjuang dan yang tidak.

"Jadi kami ini sedang tidak membahas pengisian jabatan-jabatan kabinet lah. Perintah ke kami fokusnya adalah memenangkan Prabowo-Sandi. Persoalan pengisian jabatan kabinet lain dan segala macam itu hak prerogatif Pak Prabowo selaku presidenlah nanti. Dia juga tentu tahu kan siapa yang berjuang habis-habisan gitu, secara maksimal dalam pemilu ini," ucap Jansen dihubungi terpisah.