Sabtu, 30 Maret 2019 17:51

Melihat Kopi Saja Akan Memberikan Efek yang Sama Dengan Meminumnya

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa hanya dengan melihat espresso, cappuccino atau latte, akan memberikan manfaat yang sama jika Anda meminumnya

RAKYATKU.COM - Apakah Anda ingin mendapatkan manfaat kopi, tapi tak ingin meminumnya? Bisa! Cukup melihatnya saja.

Benar! Sebuah studi baru menunjukkan bahwa hanya dengan melihat espresso, cappuccino atau latte, akan memberikan manfaat yang sama jika Anda meminumnya.

Mengapa demikian? Para peneliti percaya bahwa manusia mengasosiasikan kopi dengan 'gairah' yang begitu kuat. Sehingga hanya melihatnya saja sudah cukup untuk mengaktifkan area otak yang mengontrol untuk waspada, terjaga dan penuh perhatian.

Penelitian ini dilakukan periset dari University of Toronto dan dipimpin oleh Sam Maglio, seorang asisten profesor pemasaran.

"Kopi adalah salah satu minuman paling populer dan banyak yang diketahui tentang efek fisiknya," kata Maglio.

"Orang sering menemukan isyarat yang berhubungan dengan kopi, atau berpikir tentang kopi, tanpa benar-benar menelannya."

"Kami ingin melihat apakah ada hubungan antara kopi dan gairah, sehingga jika kita hanya membuat orang terpapar pada isyarat yang berkaitan dengan kopi, gairah fisiologis mereka akan meningkat, seperti jika mereka benar-benar minum kopi."

Untuk mengungkap ini, para peneliti mengekspos peserta dari Barat (AS, Kanada dan Eropa) dan Tmur (China, Jepang dan Korea) dengan isyarat kopi dan teh. 

"Orang-orang dari berbagai belahan dunia diikutsertakan karena kafein menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi secara global, sedangkan teh menempati urutan kedua," tulis para peneliti dalam jurnal Consciousness and Cognition.

Empat percobaan terpisah dilakukan, dengan masing-masing hingga 342 peserta.

Para peserta menyelesaikan berbagai tugas kognitif, seperti membuat kampanye pemasaran tiruan untuk merek teh atau kopi fiksi, mengukur detak jantung mereka dan melaporkan sendiri bagaimana perasaan mereka. 

Hasilnya mengungkapkan bahwa peserta yang terkena isyarat terkait kopi, berpikir "lebih konkret, dan tepat" daripada yang terkena isyarat teh.

"Orang-orang yang mengalami rangsangan fisiologis - dalam hal ini sebagai akibat dari priming dan tidak minum kopi itu sendiri - melihat dunia dalam istilah yang lebih spesifik dan terperinci," kata Maglio.

Priming terjadi ketika paparan isyarat (yang bahkan sangat halus), secara tidak sadar mempengaruhi pikiran dan perilaku seseorang.