RAKYATKU.COM,JENEPONTO - Ada sebuah patung yang menarik perhatian di Jeneponto. Seorang pria yang mengenakan passapu atau ikat kepala sedang menunggang kuda putih. Tangan kirinya mengangkat badik. Siapa dia?
Patung ini berlokasi di Desa Bulusibatang. Tepatnya di pertigaan jalan desa. Dahulu wilayah ini masuk Kecamatan Kecamatan Tamalatea. Setelah dimekarkan menjadi beberapa desa, Bulusibatang sekarang masuk wilayah Kecamatan Bontoramba.
Dua desa baru yang terbentuk adalah Desa Bulusuka dan Desa Batujala.
Pria yang menunggang kuda itu ternyata Azis Beta. Dia pernah menjadi kepala desa 30 tahun di Bulusibatang tahun 1970-an.
"Orang tua saya meninggal pada tahun 1992. Patung berkuda di pertigaan ini sebagai simbol sejarah ketokohan pemerintahan Azis Beta," kata Asdin Basoddin, salah satu putra Azis Beta kepada Rakyatku.com, Sabtu (30/3/2019).
Patung tersebut dibanguan cucu Azis yang juga pernah menjabat kepala desa. Sepeninggal Azis, seluruh kepala desa berikutnya masih generasinya. Kepemimpinannya diteruskan Sampara pada periode 1986-2002, lanjut ke Abdul Latif periode 2002-2007.
Pada tahun 2007 dijabat Jamaluddin. Cucu Azis Beta ini menjabat pada periode 2007-2013. Selanjutnya Samsuni periode 2013 hingga sekarang. Tahun ini, rencananya akan digelar pemilihan kepala desa untuk periode berikutnya.
Menurut Asdin, Azis termasuk berhasil membangun desanya. Padahal, saat itu belum ada anggaran miliaran seperti saat ini.
"Kadang orang tua saya ini, Azis Beta menggunakan hasil taninya untuk membangun desanya. Alhamdulillah beliau itu termasuk berhasil memimpin termasuk memimpin keluarganya hingga bersekolah tinggi seperti saya saat ini menjadi anggota dewan karena doa orang tua," ucapnya.
Azis Beta diketahui memiliki 15 anak. Semuanya dianggap berhasil. Salah satunya, Asdin, anggota DPRD Kabupaten Jeneponto dari PAN. Dia kembali mencalonkan diri melalui Dapil 2 yang meliputi Kecamatan Tamalatea dan Bontoramba.
