RAKYATKU COM, BULUKUMBA - Manggis yang menjadi salah satu buah andalan warga Kecamatan Bulukumpa memang banyak diminati orang. Selain rasanya yang manis, kulitnya juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.
Warnanya yang merah kecoklat-coklatan menjadi ciri khas buah yang masuk kategori buah ekspor ini. Sayangnya rasa manis manggis berbanding terbalik dengan harganya di masyarakat.
Misal di Desa Balampesoang, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba, yang menjadi daerah target wisata buah di Sulsel bahagian selatan, harga manggis hanya mencapai Rp3.500 per kilogramnya. Ini adalah harga jual petani ke pedagang buah. Sedangkan harga eceran hanya mencapai Rp5 Ribu perkilo.
"Harganya sangat murah kasihan, bahkan tidak sebanding dengan perawatannya," Ungkap Edy, salah satu petani di Balampesoang, Kamis (28/3/2019).
Edy berharap, ada inovasi yang dilakukan pihak pemerintah agar petani manggis bisa berkembang, utamanya pada penentuan harga yang seragam dan tidak saling merugikan.
Sementara itu, salah satu pedagang, Sahrah mengaku, harga manggis yang dibelinya di petani hanya berkisar Rp3.500 sampai Rp4 Ribu, hal ini terjadi karena nilai jual di ibu Kota Makassar juga terbilang rendah.
"Kami beli di H itu juga murah, karena kami jualnya juga tidak terlalu tinggi, hanya Rp15 Ribu 1 keranjang. Dalam satu keranjang mencapai 3 kilo," bebernya saat ditemui Rakyatku.com.
Selain manggis, petani juga meresahkan dengan kondisi buah lainnya seperti durian. Durian saat ini yang menjadi buah favorit mengalami kondisi yang jelek. Banyak berulat dan hancur isinya.
Petani mengeluhkan karena belum adanya cara untuk mengantisipasi hal tersebut. Selama ini mereka hanya mengandalkan pupuk dan racun yang seadanya dan dibeli di toko.