RAKYATKU.COM - Seorang ayah terluka parah ketika dia melompat dari lantai delapan gedung Pengadilan Kriminal. Aksinya itu dilakukan usai putranya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh seorang petugas keamanan.
Akkaradej Kruanak, ayah dari Pattarapong Kruanak, dibawa ke Rumah Sakit Rajavithi. Dia berada dalam kondisi kritis dengan cedera internal dan lengan dan kaki patah, dikutip dari Asia One, Jumat (29/3/2019).
Upaya bunuh diri terjadi pada pukul 10 pagi setelah pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup atas Pattarapong karena membunuh Sanchai Wanngarm, 30, seorang petugas keamanan di Rumah Sakit Rajavithi pada tahun 2017.
Polisi mengatakan, mereka belum menginterogasi saksi yang melihat bagaimana Akkaradej melompat.
Pattarapong didakwa memotong tenggorokan Sanchai pada 10 Juni 2017, ketika Pattarapong adalah anggota staf rumah sakit. Awalnya Pattarapong melarikan diri tetapi menyerahkan diri setelah dua hari.
Pengadilan juga mendenda Pattarapong Bt1,000 (S $ 43) karena membawa pisau di tempat umum.
Pattaraponng melompat dari tempat yang sama di mana seorang ayah melakukan bunuh diri pada 23 Juli tahun lalu setelah melihat tersangka dalam kasus pembunuhan putranya dibebaskan.
Supachai Kanlahasunthorn datang ke pengadilan pada jam 9 pagi untuk mendengar putusan dalam persidangan seorang pria yang dituduh menikam putranya sampai mati pada bulan April 2016.
Supachai menangis ketika hakim membaca putusan yang membebaskan terdakwa pada pukul 10 pagi. Meninggalkan pengadilan, ia memanjat melalui jendela aula ke teras, melewati dinding dan melompat ke kematiannya di tempat parkir untuk staf pengadilan.