Rabu, 27 Maret 2019 18:26

Cara PT Vale Indonesia Rehabilitasi Lahan Pascatambang

Adil Patawai Anar
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Manajer Reklamasi Tambang Vale Indonesia, Yohan Lawang saat menerima wartawan di Nursery, tempat pembibitan tanaman PT Vale Indonesia.
Manajer Reklamasi Tambang Vale Indonesia, Yohan Lawang saat menerima wartawan di Nursery, tempat pembibitan tanaman PT Vale Indonesia.

Cara PT Vale Indonesia Rehabiltasi Lahan Pascatambang

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus menjaga komitmennya  dalam menjaga lingkungan.  Hal itu terlihat dari pencapaian perusahaan tambang nikel yang berlokasi di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan ini dalam rehabilitasi lahan pascatambang mencapai 4.000 Hektar.

"Sejak berdiri, rehabilitasi kita telah mencapai 4.154 ha. Dengan rincian 1.400 pohon perhektar," kata Manajer Reklamasi Tambang Vale Indonesia, Yohan Lawang saat menerima wartawan di Nursery, tempat pembibitan tanaman PT Vale Indonesia.

Yohan Lawang menjelaskan, luas lahan pembibitan tanaman untuk rehabilitasi lahan dua hektar. Dengan memproduksi rata-rata 700.000 bibit siap tanam dan merehabilitasi lebih 100 hektar per tahun.

Tak hanya itu, perusahaan yang berdiri sejak 1968 ini tetap melibatkan masyarakat lokal dengan membimbing mereka bagaimana menghasilkan bibit pohon untuk dijual kembali ke Vale Indonesia. Dalam setiap rehabilitasi, 60 persen tanaman lokal diperoleh dari masyarakat sekitar.

"Konsen memang kita begitu. Sangat memprioritaskan menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat lokal," jelasnya.

Diketahui,  PT Vale perusahaan pertama dan satu-satunya yang merampungkan amendemen Kontrak Karya (KK), sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Minerba tahun 2009. 

Saat ini PT Vale mengelola area Kontrak Karya seluas 118.439 hektar di Sorowako, Bahodopi (Sulawesi Tengah), dan Pomalaa (Sulawesi Tenggara).