RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pemerintah Kota Parepare kembali mengagendakan pelaksanaan Festival Mallipa’ atau sebuah festival yang mengangkat nilai-nilai tradisional, khususnya pada penggunaan sarung bagi kalangan masyarakat Parepare.
Event tahunan sebagai kalender Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata (OPP) Parepare ini digelar untuk melestarikan warisan budaya yang masih melekat di kalangan masyarakat, khususnya Bacukiki. Bacukiki sendiri merupakan salah satu pusat kerajaan sebelum terbentuknya Kota Parepare pada abad XV.
Kepala Bidang Promosi Kepariwisataan Dinas OPP Parepare, Andi Bau Rahmah mengatakan, pelaksanaan Festival Mallipa’ tahun ini digelar istimewa lantaran dijadikan sebagai salah satu kegiatan dalam menyemarakkan Hari Sarung Nasional yang ditetapkan pemerintah pusat pada tanggal 3 Maret lalu.
“Seperti biasa pelaksanaan Festival Mallipa’ kita lakukan di Bacukiki, tepat di lokasi batu yang disakralkan masyarakat Bacukiki, yaitu Batukiki. Mengenai waktunya masih sementara dalam pembahasan dan koordinasi dengan pimpinan,” ujar Andi Bau Rahmah.
Batukiki yang menjadi cikal bakal terbentuknya nama kampung Bacukiki ini menjadi salah satu ikon pada pelaksanaan Festival Mallipa’ yang diyakini dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat Bacukiki.
Pada festival kali ini, panitia menyiapkan sejumlah perlombaan yang mengharuskan pesertanya menggunakan sarung, seperti lomba tangkap bebek, lomba jujung wae (membawa air yang wadahnya diletakkan di atas kepala), persembahan musik dan tari tradisional, dan atraksi lain, seperti persembahan tari Jeppeng massal yang ditampilkan oleh ribuan penari untuk menghibur masyarakat.
“Tamu yang hadir dan penonton semua wajib menggunakan sarung ketika memasuki area Festival,” bebernya.
Melalui Festival Mallipa’ ini lanjutnya, Pemkot Parepare mengajak generasi milenial untuk membudayakan penggunaan sarung sebagai warisan budaya bangsa yang tidak dimiliki bangsa lain.