Senin, 25 Maret 2019 16:35

Erdogan Ingin Rubah Status Hagia Sofia Jadi Masjid

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hagia Sofia
Hagia Sofia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan kemungkinan penggantian nama museum Hagia Sofia di Istanbul sebagai masjid.

RAKYATKU.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan kemungkinan penggantian nama museum Hagia Sofia di Istanbul sebagai masjid.

Bangunan itu adalah bekas gereja dan masjid, yang sekarang menjadi museum.

Namun itu sering memicu ketegangan antara umat Kristen dan Muslim atas kegiatan Islam yang diadakan di sana termasuk pembacaan ayat-ayat Al-Quran atau shalat bersama.

Status sekulernya memungkinkan orang beriman dari semua agama untuk bermeditasi, merefleksikan atau hanya menikmati arsitekturnya yang menakjubkan. 

Sehingga seruan agar masjid itu berfungsi lagi sebagai masjid telah menyebabkan kemarahan di kalangan umat Kristen dan meningkatkan ketegangan antara musuh bersejarah Turki dan Yunani.

Yunani telah berulang kali menyatakan keprihatinannya atas upaya mengubah status museum.

Tapi Erdogan mengangkat itu masalah lagi setelah penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang.

Dalam pidatonya, dia mengecam sebuah bagian dalam "manifesto" penembak itu di mana dia mengatakan Hagia Sophia akan "dibebaskan" dari menara-menara masjidnya.

Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai sebuah gereja pada abad keenam di bawah Kekaisaran Bizantium Kristen sebagai pusat dari ibukotanya, Konstantinopel (Istanbul saat ini).

Segera setelah penaklukan Konstantinopel oleh Ottoman Muslim pada tahun 1453, itu diubah menjadi masjid.

Selanjutnya, itu menjadi museum sekuler dalam reformasi kunci pemerintah Turki pasca-Ottoman, di bawah Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1930-an.

Ataturk adalah pendiri republik Turki.

Museum itu termasuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO, dan menerima jutaan pengunjung setiap tahun.