RAKYATKU.COM - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany mengomentari sejumlah janji Presiden Joko Widodo yang belum terealisasi. Dia menganggap itu bukan kebohongan.
"Janji yang belum tuntas tidak sama dengan kebohongan. Kebohongan itu disengaja dengan memanipulasi data dan mencederai akal publik," cuit Tsamara di akun Twitternya.
Cuitan itu ditanggapi warganet. Pemilik akun @setiawan_dida mengatakan janji sama dengan utang.
"Janji itu ada masanya. Ibarat utang ada jatuh temponya. Kalo cuma janji saja gampang lah semua orang bisa," katanya.
Twit ini jg mengandung unsur kebohongan. Membenarkan kebohongan dgn kebohongan.
— FERDINAND HUTAHAEAN (@Ferdinand_Haean) 25 Maret 2019
Dek, kalau sy janji beli sepatu utkmu saat ultah, tp sy tak juga beli sampai lewat ultahmu. Itu bohong atau blm tuntas?
Janji politik itu utk 1 periode bkn utk seumur hidup. https://t.co/WFEaLpT8lT
Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean ikut nimbrung. Seperti biasa, dia tak sependapat dengan Tsamara.
"Twit ini juga mengandung unsur kebohongan. Membenarkan kebohongan dengan kebohongan," balas Ferdinand.
Dia lalu memberi ilustrasi tentang janji memberikan hadiah kepada seseorang yang sedang berulang tahun.
"Dek, kalau saya janji beli sepatu untukmu saat ultah, tetapi saya tak juga beli sampai lewat ultahmu. Itu bohong atau belum tuntas? Janji politik itu untuk satu periode bukan untuk seumur hidup," lanjutnya.
