RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Polda Sulsel menurunkan sebanyak 12 ribu personel untuk mengawal seluruh tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Sementara Kodam XIV Hasanuddin menurunkan 10 ribu personel.
Kabid humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, 22 ribu personel tersebut dibagi di seluruh daerah di Sulsel.
"Sulsel menjadi pantauan karena kerawanan di Sulsel masih tinggi. Makanya perlu ada kerja sama TNI-Polri, Satpol PP, bahkan KPU dan Bawaslu untuk mengawal Pemilu di Sulsel agar tetap aman," ujar Dicky kepada Rakyatku.Com, Senin (25/3/2019).
Dia juga mengimbau warga untuk tidak ragu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya Pemilu mendatang ke Gakkumdu. "Apabila ada masyarakat tidak puas bisa lapor atau salurkan lewat Bawaslu, yang mana Bawaslu tersebut mempunyai forum yaitu Gakkumdu," jelasnya.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Surawahadi menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan pasukan dua pertiga dari keseluruhan peronel yang disiagakan Polda. Prajurit yang tergabung dalam personel gabungan ditugaskan untuk membantu mengamankan jika terjadi kondisi yang mengganggu kondusifitas demokrasi.
"Pasukan membantu pengamanan dengan mekanisme semua jajaran Kodim di masing-masing daerah tingkat kabupaten/kota membackup ke masing-masing Polres daerah tingkat yang sama," ungkap Surawahadi.
Di sisi lain, kedua intitusi pengamanan negara ini bahkan telah menyiapkan sanksi tegas kepada anggota masing-masing jajaran jika bertindak tidak netral dalam pemilu. Sebagai langkah awal, digelar Apel kesiapan pengamanan pengamanan pemilu di Lapangan Karebosi, pagi tadi.