RAKYATKU.COM - Sejumlah rumah sakit dan universitas di Inggris mendapat sorotan dari anggota parlemen setempat. Lembaga-lembaga tersebut diimbau untuk menangguhkan kerja sama mereka terkait transplantasi organ dari China.
Sejumlah politisi di Inggris mengatakan akan menghentikan orang-orang yang melakukan perjalanan untuk transplantasi organ ke China.
Mantan kepala eksekutif Konfederasi NHS, Lord Hunt mengatakan, ada bukti yang menunjukkan bahwa ekstraksi organ paksa di Tiongkok terus terjadi dalam skala luas. Para pemilik organ dikatakan termasuk orang Tibet, Kristen, Muslim Uighur, dan anggota gerakan Falun Gong.
Chris Evans, anggota parlemen Partai Buruh untuk Islwyn, mengatakan bahwa tuduhan itu terdengar seperti film horor.
Kepedulian tersebut semakin meningkat setelah Pengadilan Cina, dipimpin oleh Sir Geoffrey Nice QC.
Pada bulan Desember ia menemukan "tanpa keraguan" bahwa "pengambilan organ secara paksa dari tahanan hati nurani telah dipraktikkan untuk periode waktu yang substansial yang melibatkan sejumlah besar korban".
Ethan Gutmann, dari Koalisi Internasional untuk Mengakhiri Penyalahgunaan Transplantasi Di Tiongkok, yang memprakarsai pengadilan, mengatakan: "Ini adalah kejahatan. Seseorang benar-benar mati untuk menyediakan organ itu. Dalam kebanyakan kasus kami percaya bahwa itu adalah orang yang tidak bersalah."
Dia menuduh Kantor Luar Negeri "tidak memiliki tubuh" dan mengatakan bahwa orang Cina "telah melakukan sesuatu yang tidak kita harapkan akan terjadi lagi setelah Nazi".
Anggota parlemen DUP Jim Shannon, yang telah mengamankan debat minggu ini atas klaim tersebut, mengatakan: "Inggris harus mengambil tindakan, bukan hanya karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan tetapi karena warga negara Inggris secara tidak sadar dapat menerima organ yang diambil dari minoritas agama yang tidak bersalah. "
Benedict Rogers, dari Christian Solidarity Worldwide, mendesak pemerintah untuk bekerja untuk mengamankan penyelidikan internasional, dikutip dari Express.co.uk, Senin (25/3/2019).
Meski demikian, tuduhan itu masih dalam penelitian pemerintah setempat.
"Sementara kami meneliti laporan baru-baru ini tentang dugaan pengambilan organ secara hati-hati, kami tidak menyetujui bukti yang mendukung klaim pengambilan organ secara sistematis yang disponsori negara atau yang disetujui," ujar Mark Field, menteri untuk Asia.