Senin, 25 Maret 2019 06:00

Mengenal Lapar Palsu, Tanda-tanda, dan Bagaimana Mengatasinya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Pernahkah merasa lapar padahal baru saja makan lahap? Bisa jadi Anda tengah mengalami lapar palsu. 

RAKYATKU.COM - Pernahkah merasa lapar padahal baru saja makan lahap? Bisa jadi Anda tengah mengalami lapar palsu. 

Jangan biarkan kondisi tersebut membuat Anda lupa diri dan makan lebih banyak. Kenali tanda-tandanya agar Anda bisa mengontrol diri.

Pada dasarnya, lapar palsu adalah sensasi rasa lapar karena kurang puas dengan makanan yang telah dikonsumsi sebelumnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai hal lain seperti berikut ini:

Kurang tidur
Terdapat dua hormon utama yang memengaruhi rasa lapar, yakni leptin (hormon penanda rasa kenyang) dan ghrelin (hormon penanda rasa lapar).

Pada saat kurang tidur, kadar hormon leptin dapat menurun, dan sebaliknya, kadar hormon ghrelin dapat meningkat. Hal ini dapat menyebabkan seseorang untuk makan secara berlebih.

Kekurangan mikronutrien
Penelitian yang ada menunjukkan bahwa rasa lapar juga dapat disebabkan oleh kekurangan mikronutrien tertentu. Dengan kata lain, kekurangan salah satu jenis mikronutrien, misalnya magnesium, dapat menyebabkan Anda merasa lapar terus-menerus.

Kurang serat
Beberapa studi klinis mengemukakan bahwa serat dan protein merupakan dua hal yang membuat seseorang merasa kenyang. Walaupun kebutuhan protein telah terpenuhi dari ikan, telur, ayam, susu, dan sebagainya, terkadang asupan serat masih belum terpenuhi. Pada akhirnya hal ini membuat Anda merasa lapar terus.

Pengaruh hal psikologis
Banyak orang dapat merasa lapar saat sedang bosan, sedih, marah, atau menunda sesuatu. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa suasana hati dapat berkaitan secara langsung dengan berat badan.

Hati-hati, penelitian menyatakan bahwa asupan makanan juga dapat meningkat pada seseorang yang sedang merasa sedih atau emosional. Jadi, tetap jaga emosi Anda bila tak ingin kalap makan.

Untuk membantu Anda lebih terbiasa mengevaluasi rasa lapar, cobalah gunakan skala numerik berikut ini guna menilai status rasa lapar dan kenyang agar Anda dapat lebih mengontrol diri:

0: Sangat lapar. Produksi air liur meningkat

1: Lapar. Perut mulai berbunyi

2: Sedikit lapar. Merasa butuh sedikit camilan, tetapi masih dapat ditahan

3: Puas. Tidak butuh makan lagi

4: Kenyang. Merasa telah makan berlebih

5: Sangat kenyang. Merasa perut sangat penuh

Dengan sering mengevaluasi rasa lapar yang dialami, Anda juga dapat mengingat kapan terakhir mengonsumsi makanan dan menentukan waktu yang tepat untuk makan lagi. 

Cara ini dapat membantu Anda menghindari makan berlebih akibat lapar palsu. Sehingga, berat badan pun akan tetap stabil.

Lapar palsu kerap menjadi alasan seseorang untuk makan di tengah malam saat terbangun atau mungkin saat mengalami insomnia. 

Dengan mengenali berbagai tanda lapar palsu di atas, harapannya Anda dapat lebih menjaga diri agar terhindar dari makan berlebihan yang bisa menyebabkan obesitas.

Sumber: KlikDokter