RAKYATKU.COM - Duka berlipat dialami keluarga Kamel Darwish (38), salah seorang korban penembakan brutal di Selandia Baru. Ibunya yang datang untuk menghadiri pemakaman mendadak meninggal dunia.
Padahal, wanita bernama Saud Abdelfattah Mhaisen Adwan (65) itu baru tiba dari Yordania. Dia terbang khusus ke Selandia Baru untuk menghadiri pemakaman putranya. Ternyata ajal menjemputnya di negara tempatnya anaknya jadi syuhada.
New Zealand Herald, Sabtu (23/3/2019), melaporkan wanita itu diduga mengalami serangan jantung. Pejabat dari Kedutaan Yordania di Sydney, Australia menyatakan ibunda Darwish tiba Jumat (22/3/2019).
Darwish datang ke Selandia Baru tahun 2018 lalu. Dia bekerja di peternakan pemerahan sapi. Istri dan tiga anaknya yang masih kecil telah mengajukan visa ikut ke Selandia Baru. Ternyata dia harus kembali lebih cepat.
Salah seorang sahabat Adwan, Yaser mengatakan, jenazah Adwan rencananya akan dibawa kembali ke Yordania.
Adwan salah satu dari beberapa keluarga korban teror masjid di Christchurch yang mengalami serangan jantung dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, Mohsin Al-Harbi (61) yang berasal dari Arab Saudi berhasil selamat dari aksi teror di Christchurch, namun dia akhirnya meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.
Istrinya, Manai, yang sangat tertekan saat mencari keberadaan Al-Harbi, tumbang usai mengalami serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Sazada Akhter mengalami luka serius setelah terkena dua tembakan di Masjid Al Noor. Ibundanya yang ada di Bangladesh, mengalami serangan jantung saat mengetahui peristiwa yang dialami putrinya di Christchurch. Sang ibunda pun kini harus dirawat di rumah sakit setempat.
Satu orang lainnya tidak mengalami serangan jantung, namun meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan usai membantu keluarga korban teror di Christchurch. Pria bernama Mohamed Elmi (49) itu meninggal dalam kecelakaan di dekat Palmerston pada Rabu (20/3/2019) lalu.