RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump berencana mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Isarel.
Dalam sebuah tweet, Trump menyatakan bahwa dataran tinggi itu "penting bagi strategis dan keamanan Israel dan stabilitas regional" .
Daratan tinggi Golan adalah bekas wilayah Suriah. Israel mencaploknya pada tahun 1981 dalam suatu langkah yang tidak diakui secara internasional.
Menanggapi pengumuman Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menulis pernyataan terima kasih kepada Trump di Twitter.
"Pada saat Iran berusaha menggunakan Suriah sebagai platform untuk menghancurkan Israel, Presiden Trump dengan berani mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," tulisnya.
Richard Haass, seorang mantan pejabat senior departemen luar negeri AS yang sekarang menjadi ketua dewan pemikir Hubungan Luar Negeri, mengatakan ia "sangat tidak setuju" dengan Trump.
Dia mengatakan pengakuan atas kedaulatan Israel akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, "yang mengesampingkan perolehan wilayah oleh perang".
Pengumuman itu disampaikan lebih setahun setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memerintahkan relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv.