Jumat, 22 Maret 2019 10:22

Bukan AHY, Prabowo Sempat Incar Erwin Aksa Jadi Cawapres

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sandiaga Uno memberi hormat pada temu Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019).
Sandiaga Uno memberi hormat pada temu Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019).

Calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto buka kartu saat bertemu 1000 pengusaha di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019). Ternyata sejak awal, dia menginginkan anak muda jadi cawapres.

RAKYATKU.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto buka kartu saat bertemu 1000 pengusaha di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019). Ternyata sejak awal, dia menginginkan anak muda jadi cawapres.

Prabowo menyadari dirinya sudah tidak muda lagi. Pada Oktober 2019, dia genap berusia 68 tahun.

"Saudara-saudara sekalian, saya ingin istirahat, tetapi saya tidak rela lihat negara ini seperti sekarang," lanjutnya.

Karena tahu diri sudah tua, Prabowo mengaku sengaja memilih anak muda sebagai pasangannya. "Saya ajak Sandiaga, Erwin Aksa, Agung, eh ini generasi kamu, ini tangung jawabmu," kata ketua umum Partai Gerindra itu dengan suara garang.
 
"Kalau saya 68 tahun, pengganti saya harus fit, harus kuat, harus sehat, dia harus pintar, dan dia harus lebih kaya dari saya. Anda tahu, itu adalah ilmu dari seorang panglima. Panglima harus milih orang-orang yang paling pinter supaya dia tidak terlalu capek berpikir," lanjut mantan Danjen Kopassus itu.
 
Dalam acara itu, Prabowo sempat keseleo lidah. "Kalau pemimpin kita bodoh..." kata Prabowo yang langsung disambut riuh hadirin.

Buru-buru Prabowo menenangkan hadirin dengan isyarat tangan. Dia juga menyilangkan telunjuk di depan bibir. "Maaf, maaf, salah. Skip, delete...delete," katanya menganulir kata-katanya tersebut.

Dia kemudian melanjutkan, "Kalau orang-orang di sekitar kita bodoh-bodoh, kita yang capek." Kalimat ini kembali disambut riuh para pengusaha lintas generasi.

Setelah hadirin kembali tenang, Prabowo mengungkapkan bahwa sejak Pilpres 2014, dirinya sebenarnya menginginkan figur muda sebagai cawapres. Namun, saat itu, dia ditakdirkan berpasangan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.

Ternyata sejak saat itu, Prabowo sudah mengincar Sandiaga Uno sebagai cawapres. "Betul? Ngaku lo, lu ngaku lo," kata Prabowo sambil berbalik ke arah Sandi yang berdiri di belakangnya.

"Dan sudah kriteria itu semua, cerdas ini, ini, ini...yah karena ini dunia internasional begitu, harus bisa ngomong bahasa Inggris lah. Dan kalau bisa sudah mapan begitu, jadi nanti nggak akan korupsi," lanjut Prabowo.

Dalam kesempatan itu, dia juga membuka rahasia penentuan cawapres untuk Pilpres 2019. Prabowo rupanya hanya punya dua pilihan saat itu. Tidak ada nama politikus Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya terus terang, saya terbuka di sini, termasuk saudara Erwin Aksa saya minta, betul? Mana Erwin?" kata Prabowo sambil berbalik mencari putra mantan Wakil Ketua MPR RI HM Aksa Mahmud itu. 

Saat Erwin berdiri memperlihatkan diri, Prabowo langsung menunjuknya dan mengatakan, "Ngaku lo, ya kalau nggak Sandi, Erwin aku minta. Bener, ini bener."