Jumat, 22 Maret 2019 09:56

Bertemu 1000 Pengusaha, Prabowo: Lebih Baik Saya yang Hancur daripada Rakyat yang Menderita

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat bertemu pengusaha yang tergabung dalam Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019).
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat bertemu pengusaha yang tergabung dalam Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019).

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto membakar semangat para pengusaha di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019). Dia dan Sandiaga Uno hadir dalam acara yang digelar Aliansi Pengusaha Nasional i

RAKYATKU.COM - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto membakar semangat para pengusaha di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019). Dia dan Sandiaga Uno hadir dalam acara yang digelar Aliansi Pengusaha Nasional itu.

Acara itu digagas mantan Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa. Acara itu dihadiri 1000 pengusaha dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Baik pengurus Hipmi, Kadin, maupun organisasi lainnya.

Erwin yang pertama berbicara. Kemenakan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu sempat menyinggung ketua umum BPP Hipmi yang berada di barisan Jokowi-Ma'ruf Amin. Erwin bilang hanya "kepala" Hipmi yang ke sana. Anggotanya ke Prabowo-Sandi.

Selanjutnya, pengusaha Suryani Sidik Motik membacakan rekomendasi untuk Prabowo-Sandi. Setelah itu, cawapres Sandiaga Uno memberi pengantar sebelum Prabowo menyampaikan pidato yang panjang.

"Saya yang pertama paham, saya bukanlah orang terhebat di republik ini, tetapi saya posisi tak mau menyerah kepada kekuasan yang mendorong ekonomi tidak berpihak ke rakyat sendiri," kata Prabowo.

Ketua umum Partai Gerindra itu juga menyampaikan alasannya kembali maju jadi capres.

"Saudara-saudara sekalian, saya tidak pernah mau perpecahan. Saya tidak pernah mau konflik. Saya dibesarkan sebagai seorang ksatria, lebih baik saya yang hancur daripada rakyat yang menderita," katanya dengan suara tinggi. 

Dia mengatakan, sejak 18 tahun dia siap mati untuk republik ini. Pada Oktober 2019, Prabowo genap berusia 68 tahun.

"Sebetulnya saya ingin istirahat. Saya belum pernah istirahat sejak usia 18 tahun. Tidak tahu libur. Saya hanya satu anak, dia pun mengeluh, saya tidak pernah memperhatikan dia. Saudara-saudara sekalian, saya ingin istirahat, tetapi saya tidak rela lihat negara ini seperti sekarang," lanjutnya.