Kamis, 21 Maret 2019 14:06

Pemkot Parepare Gelar Musrenbang Perempuan, Ini Tujuannya

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pemkot Parepare Gelar Musrenbang Perempuan, Ini Tujuannya

Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perempuan di Balai Ainun Habibie, Kamis (21/3/2019).

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perempuan di Balai Ainun Habibie, Kamis (21/3/2019).

Pelaksanaan Musrenbang perempuan ini merupakan hal yang relatif baru dilaksanakan di Kota Parepare dan merupakan salah satu inovasi Pemerintah Kota dalam memberikan ruang yang lebih memadai bagi kaum perempuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam perumusan perencanaan pembangunan daerah.

Hal ini disampaikan Kabid SDM dan Sosial Busaya Bappeda Parepare, Andi Ardian Asyraq. “Musrenbang perempuan adalah forum musyawarah perencanaan tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para kelompok kaum perempuan dalam membahas dan menyepakati rencana kegiatan dan anggaran tahun berikutnya,” jelas Andi Ardian.

Sementara, Wakil Walikota Parepare, Pangerang Rahim yang membuka Musrenbang tersebut mengatakan, Musrenbang Perempuan merupakan upaya guna mengintegrasikan perempuan sebagai subyek pelibatan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai salah satu implementasi dari pengarustamaan gender.

“Saya sangat apresiasi forum ini, sebab bisa dijadikan instrumen dan perkuatan menuju pembangunan dengan memeperhatikan skala prioritas yang ujung-ujungnya kesejahteraan rakyat,” kata Pangerang.

Dalam pelaksanaan pembangunan daerah lanjutnya, perempuan memang harus mendapat tempat, apalagi kesadaran kaum perempuan akan kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Di mana hak yang tidak hanya diperuntukkan bagi para laki-laki, namun perempuan pun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya.

“Dalam pembangunan yang responsif gender, saya meminta adanya pemahaman akan partisipasi perempuan dan laki-laki yang setara bukan ketimpangan, agar dapat dipastikan akses dan manfaat pembangunan dapat dibagi dengan adil dan dinikmati secara bersama-sama,” harapnya.