RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua Halal Bi Halal (HBH) Ikatan Alumni Teknik (Ikatek) Unhas Anwar Mattawape menemui Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Rumah Jabatan Wagub Sulsel. Dalam pertemuan tersebut, alumni Teknik Unhas bakal bersinergi dengan program-program Pemerintah Pemprov (Pemprov) Sulsel di bidang kemaritiman.
“Setelah melihat keseriusan pemerintah yang tulus, kami pun siap untuk berkontribusi di dalamnya demi masyarakat Sulsel,” ujar Anwar, Kamis (21/3/2019).
Ia juga menyampaikan rencana Halal Bi Halal yang nantinya akan dilaksanakan setelah lebaran Idul Fitri. Mengingat, masih banyak yang perlu dipersiapkan untuk dijadikan bahan diskusi pada pertemuan tersebut nantinya.
“Baru kali ini saya melihat ada pemimpin yang memang betul-betul berkorban untuk kemajuan daerahnya, yang dengan susah payah membangun dengan sekuat tenaga,” pujinya.
Menurut Anwar, Andi Sudirman lebih susah ditemui ketika masih menjadi wiraswasta ketimbang jadi Wakil Gubernur. Ia menilai, hal itu karena Andi Sudirman lebih mementingkan untuk bertemu dengan masyarakatnya yang membutuhkan masukan serta ide dan gagasannya di dalam pembangunan.
Dalam pertemuan dengan Wagub tersebut, Anwar juga menyampaikan jika Alumni Teknik Unhas akan mengadakan sebuah seminar di Hotel Claro, dengan tajuk terkait kemaritiman. Adapun kegiatan ini dibentuk dengan konsep seminar kemaritiman, dimana ide dan gagasan ini tidak lepas dari penyampaian Andi Sudirman sendiri selaku penggagas seminar ini.
Ia berharap, dengan adanya seminar ini, dapat membantu program-program pemerintah. Utamanya di industri maritim, yaitu mengenai galangan kapal yang ada di Kota Makassar.
“Pertemuan ini adalah pertemuan lanjutan guna membahas lebih serius lagi mengenai rencana awal dan telah disepakati bahwa apa yang menjadi program kemarin akan ditindaklanjuti dengan kerja nyata dan Sulsel Jaya,” imbuhnya.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, para pelaku usaha ataupun investor tentu berkontribusi besar dan mereka datang ke Sulsel untuk difasilitasi dan bekerjasama. Olehnya itu, harus ada study kelayakan di mana lokasi yang tepat.
“Kami kemarin meminta study kelayakan melibatkan pelaku untuk beraktifitas disitu, untuk ikut terlibat memberi masukan baik advisor dan dari segi sisi yang terbaik dan resources yang dibutuhkan, serta tempat strategis wilayahnya dan semacamnya,” ungkapnya.