Rabu, 20 Maret 2019 14:47

Peluru Dikeluarkan Satu per Satu, Zulfirman Sudah Bisa Berbicara

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Zulfirman Syah, istri dan anaknya.
Zulfirman Syah, istri dan anaknya.

Ayah hero yang tubuhnya tertembus peluru, kini sudah bisa berbicara dengan baik, usai dioperasi.

RAKYATKU.COM, SELANDIA BARU - Masih ingat ayah hero, yang membiarkan tubuhnya jadi tameng peluru buat anaknya? Ya, Zulfirman Syah. 

Meski tubuhnya tertembus beberapa butir peluru dari senjata Brenton Tarrant, nyawa pria asal Sumatera Barat, Indonesia itu masih tertolong.

Seluruh peluru sudah dikeluarkan dari tubuhnya, dalam serangkaian operasi.

Dilansir dari Covesia, kakak Zulfirman, Hendra Yaspita mengatakan, saat ini kondisi adiknya sudah membaik. Bahkan Zul sudah mulai berbicara seperti biasa. 

Sebelumnya, ia berkomunikasi dengan suara lirih antara terdengar dan tidak.

"Alhamdulillah sekarang Zul sudah bisa berbicara dengan baik. Yang saya takutkan waktu itu, ketika paru-parunya terkena peluru, sekarang komunikasinya sudah baik," ujar Hendra.

Rencananya, rencananya keluarga akan bertolak ke New Zealand untuk melihat kondisi Zulfirman pasca mengalami penembakan saat menunaikan salat Jumat di masjid Christchurch, Selandia Baru.

"Selama ini kita mengetahui keberadaan Zul tidak secara langsung, mudah-mudahan besok kita bisa berangkat ke KBRI di Jakarta, kemudian transit di Sidney atau Melbourne dan baru bertolak ke Christchurch," ujarnya.

Hendra bilang, ia hanya bisa mendampingi Zul selama satu Minggu, meskipun waktu yang diberikan untuk keluarga berada di Christchurch hanya selama dua Minggu.

"Paling lama hanya dua Minggu, tergantung kondisi Zul, kalau saya hanya bisa satu Minggu saja," sebutnya.

Sebelumnya, Zulfirman jadi viral sebagai ayah hero, karena tubuhnya penuh dengan peluru usai berusaha melindungi anak laki-lakinya selama serangan di masjid Christchurch.


Zulfirman Syah dilaporkan menempatkan dirinya di atas putranya, Averroes ketika Brentorn Tarrant melepaskan tembakan secara acak selama salat Jumat.

Karena lukanya, sang ayah harus menjalani operasi darurat, sementara putranya yang berusia dua tahun menerima perawatan untuk cedera yang kurang serius.

Perjuangan Zulfirman diceritakan oleh istrinya, Alta Marie di Facebook. Dia menulis: "Suamiku melindungi putra kami selama serangan di Pusat Islam Linwood, yang membuatnya menerima sebagian besar peluru dan cedera yang jauh lebih kompleks daripada putra kami."

"Dia dalam kondisi stabil setelah operasi eksplorasi dan rekonstruktif ekstensif yang dia lakukan hari ini."

"Dia masih berada di unit perawatan intensif pada tahap ini, dia akan dipindahkan ke bangsal umum setiap kali dianggap tepat - kemungkinan di hari berikutnya atau lebih."

Alta Marie sedang berada di rumah pada saat serangan. Dia memasak ketika suaminya menelepon, tapi dia tidak menyadari bahwa ada serangan teror sampai panggilan telepon kedua.

Zulfirman adalah warga negara Indonesia asal Padang, Sumatera Barat, yang baru saja pindah ke Selandia Baru bersama istri dan anaknya.