RAKYATKU.COM - Masyarakat Indonesia cenderung menggemari minuman manis. Tak percaya? Kita tentu sering menambahkan gula pada teh atau kopi yang kita minum setiap hari, bukan? Selain kedua minuman tersebut, kita juga sering membeli minuman manis yang dijual di pinggir jalan atau di dalam minimarket. Rasa manis pada minuman ini memang bisa menambah sensasi seger. Sayangnya, pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi minuman manis bisa menyebabkan kematian dini.
Bagaimana bisa minuman manis mampu memicu kematian dini?
Berdasarkan sebuah penelitian yang baru saja dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Circulation, disebutkan bahwa minuman manis, termasuk minuman bersoda, minuman berenergi, dan jus kemasan yang tinggi gula bisa menyebabkan datangnya penyakit kardiovaskular dan kanker, penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan kematian dini.
Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa wanita yang suka mengonsumsi minuman manis hingga dua porsi setiap hari cenderung memiliki risiko kematian dini hingga 63 persen lebih besar dibandingkan dengan wanita yang jarang meminumnya. Sementara itu, pria yang sering minum minuman manis memiliki risiko kematian dini 29 persen lebih besar dibandingkan dengan pria yang jarang meminumnya.
Pemimpin penelitian ini, dikutip dari doktersehat.com, Vasanti Malik menyebut penelitian yang mereka lakukan mempertegas bahaya dari kebiasaan minuman manis yang sayangnya semakin digemari banyak orang, termasuk anak muda.
“Penelitian-penelitian sebelumnya menyebut ada kaitan erat antara minuman manis dengan naiknya berat badan, peningkatan risiko diabetes tipe 2, dan peningkatan risiko terkena penyakit kardiometabolik seperti stroke atau penyakit jantung,” jelas Malik.
Sebenarnya, sering mengonsumsi makanan manis juga bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, namun efek minuman manis bisa lebih berbahaya bagi tubuh kita.
“Cobalah untuk menurunkan asupan minuman manis dan menggantinya dengan air putih yang jauh lebih menyegarkan dan lebih sehat bagi tubuh kita. Rutin minum air putih juga bisa memperpanjang usia,” saran Malik.
Minuman manis lebih berbahaya dibandingkan dengan makanan manis
Penelitian lain yang dipimpin oleh dr. John Sievenpiper dari Clinical Nutrition and Risk Factor Modification Center, St. Michael Hospital, Toronto, Kanada, menghasilkan fakta bahwa minuman manis adalah penyebab utama dari peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Bahkan, peningkatan risiko ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan makanan atau minuman lainnya, termasuk makanan manis.
“Temuan kami bisa menjadi rekomendasi penting bagi kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, khususnya makanan dan minuman dengan kandungan fruktosa demi mencegah datangnya diabetes,” ungkap dr. Sievenpipier.
Minuman manis cenderung lebih mudah diserap oleh tubuh sehingga akan lebih cepat meningkatkan kadar gula darah. Jika kita sering mengonsumsinya, dikhawatirkan kadar gula darah akan terus berada dalam kondisi tinggi sehingga akan menyebabkan datangnya diabetes.
Cegah penyakit berbahaya dengan mengurangi kebiasaan minum minuman manis
Melihat fakta ini, kita memang sebaiknya mulai mengurangi kebiasaan mengonsumsi minuman manis setiap hari. Selain itu, mulailah untuk menghindari konsumsi teh setelah makan. Apalagi jika kita memesannya di tempat makan.
Seringkali teh yang disediakan sudah diberi tambahan gula cukup tinggi. Hal ini tentu bisa memicu peningkatan kadar gula darah dengan sangat cepat, bukan? Konsumsi eh setelah makan juga akan menyebabkan gangguan penyerapan kalsium dan zat besi dari makanan yang kita konsumsi.
Jika memang terbiasa minum teh setiap hari, biasakan untuk tidak menambahkan gula dan meminumnya dengan jeda sekitar dua jam setelah makan. Selain itu, sebaiknya tidak meminumnya saat perut kosong demi mencegah kenaikan asam lambung mengingat minuman ini memiliki sifat asam.