Selasa, 19 Maret 2019 15:59

Layanan Kuburan Virtual di Cina Jadi Primadona

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: Reuters
FOTO: Reuters

Warga Cina kini menerima layanan pemakaman bernilai tambah, yakni kuburan virtual yang dikembangkan Fu Shou Yuan International, penyedia layanan pemakaman terbesar di Negeri Tirai Bambu itu. Perusahaa

RAKYATKU.COM - Warga Cina kini menerima layanan pemakaman bernilai tambah, yakni kuburan virtual yang dikembangkan Fu Shou Yuan International, penyedia layanan pemakaman terbesar di Negeri Tirai Bambu itu. Perusahaan ini menciptakan metode inovatif bagi konsumen untuk memperingati orang yang mereka cintai.

Kuburan virtual dapat menyimpan sejumlah besar informasi tentang orang yang telah meninggal. Yuan Zhenyu, chief financial officer perusahaan tersebut mengatakan, berencana untuk meluncurkan layanan virtual tetapi tidak memberikan rincian.

"Ada peningkatan permintaan untuk layanan spiritual seperti peringatan, jadi di masa depan kami juga akan membantu pelanggan membuat film mini tentang kehidupan orang yang mereka cintai, atau album foto digital," kata Yi Hua, chief branding officer perusahaan, dikutip dari Asia One, Selasa (19/3/2019).

"Bisnis kami akan beralih ke sesuatu seperti pabrik memori," kata Yi.

Perusahaan itu mengumumkan rencananya karena mengumumkan kenaikan laba bersih 17 persen menjadi 488,4 juta yuan untuk 2018. Pendapatan perusahaan naik 11,8 persen menjadi 1,6 miliar yuan, kehilangan estimasi konsensus analis Bloomberg sebesar 1,9 miliar yuan. Laba bersih per sahamnya adalah 22,2 fen.

Penjualan layanan pemakaman ini ditargetkan untuk orang-orang yang telah menyiapkan proses penguburannya. Paket ini termasuk kremasi, pembuangan abu, dan pekerjaan logistik.

"Kemampuan belanja kelas menengah China tidak dapat disangkal, dan itu membawa musim semi ke industri pemakaman," kata Bai Xiaojiang, ketua perusahaan. Sementara sepertinya harga satuan layanan pemakaman meningkat setiap tahun, Bai mengatakan harga yang lebih tinggi sebenarnya karena layanan "pasca pemakaman" yang baru.

Lebih dari 9 juta orang meninggal di China tahun lalu, menurut Biro Statistik Nasional negara itu, dan populasi yang menua telah memicu ledakan di industri jasa pemakaman.