RAKYATKU.COM - HP telah menarik kembali 78.500 laptop dan workstation karena khawatir baterai mereka menimbulkan bahaya kebakaran. Komputer yang terpengaruh semuanya dijual antara Desember 2015 dan April 2018 dan mencakup berbagai model ProBook, bersama dengan model seperti Envy, x360 dan Notebook.
HP mendesak siapa pun dengan salah satu laptop ini untuk meminta baterai pengganti dan menerapkan pembaruan perangkat lunak yang mengubah baterai mereka ke mode aman, mencegahnya dari pengisian daya. "Kualitas dan keamanan semua produk HP adalah prioritas utama kami," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Mirror, Selasa (19/3/2019).
"Kami mengetahui bahwa baterai yang disediakan oleh salah satu pemasok kami untuk komputer notebook dan workstation seluler tertentu menghadirkan masalah keamanan potensial. Kami segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan mengganti baterai yang dimaksud. Tindakan ini berkaitan dengan sekitar 0,1% dari sistem HP yang dijual secara global selama periode waktu penarikan."
HP mengatakan telah menerima delapan laporan tentang paket baterai yang terlalu panas, meleleh atau hangus -termasuk satu laporan cedera ringan dan dua laporan kerusakan properti dengan total $ 1.100.
Perusahaan secara proaktif memberi tahu pelanggan, dan akan menyediakan layanan penggantian baterai untuk setiap baterai yang memenuhi syarat dan terverifikasi, tanpa biaya.
"Sangat penting untuk memeriksa kembali baterai Anda, bahkan jika Anda melakukannya sebelumnya dan diberi tahu bahwa itu tidak terpengaruh," perusahaan menyatakan di situs webnya .
"Namun jika Anda telah menerima baterai pengganti, Anda tidak akan terpengaruh oleh ekspansi ini."
Penarikan kembali diperpanjang dikeluarkan pada Januari 2019, tetapi Komisi Keamanan Produk Konsumen AS baru mengumumkannya minggu lalu, karena pemerintah AS telah ditutup .
Semua laptop dengan baterai rusak tercantum di bawah ini. Anda juga dapat mengunduh alat dari situs web HP untuk memeriksa apakah komputer Anda terpengaruh.
