Senin, 18 Maret 2019 13:42

Daftar Nama Korban di Dua Masjid Selandia Baru dan Kisah Mereka yang Bikin Sedih

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Warga menunjukkan empati kepada korban penembakan di Selandia Baru lewat karangan bunga.
Warga menunjukkan empati kepada korban penembakan di Selandia Baru lewat karangan bunga.

Penembakan brutal pada dua masjid di Selandia Baru menewaskan 50 orang dan puluhan lainnya menderita luka-luka. Polisi telah membagikan identitas para korban pada pihak keluarga.

RAKYATKU.COM - Penembakan brutal pada dua masjid di Selandia Baru menewaskan 50 orang dan puluhan lainnya menderita luka-luka. Polisi telah membagikan identitas para korban pada pihak keluarga.

Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan jenazah korban penembakan masih belum diserahkan pada pihak keluarga karena pihak berwajib masih harus menentukan penyebab kematian dari tiap jenazah.

Beberapa korban yang telah teridentifikasi punya kisah-kisah yang mengharukan. Berikut ini beberapa di antaranya sebagaimana dikutip dari BBC World:

1. Mucad Ibrahim (3)

Mucad belum terlihat sejak penembakan terjadi di Masjid Al Noor yang berlokasi di Deans Avenue. Dia sedang berada di masjid bersama kakaknya, Abdi dan ayah mereka. Keduanya berhasil menyelamatkan diri.

Keluarga telah mendatangi rumah sakit yang menangani korban penembakan, tetapi Mucad masih belum ditemukan. "Kami berpikir dia adalah salah satu yang mungkin meninggal di masjid," kata Abdi.

Polisi menyebut ada satu bocah yang ditemukan meninggal dan beberapa lainnya terluka. Namun identitas mereka belum diungkap.

2. Daoud Nabi (71)

Daoud Nadi adalah korban pertama yang berhasil diidentifikasi. Dia lahir di Afghanistan, namun kemudian pindah ke Selandia Baru bersama keluarganya pada tahun 1980an, untuk melarikan diri dari invasi Uni Soviet.

Dia berprofesi sebagai insinyur, dan disebut sangat menyukai mobil kuno. Setelah pensiun, Daoud menjadi ketua komunitas di lingkungan rumahnya. Dia adalah ketua asosiasi warga Afghanistan di lingkungannya dan dikenal sebagai pendukung kelompok migran. Daoud Nabi mengadang pelaku penembakan untuk melindungi umat lain saat serangan terjadi.

3. Sayyad Milne (14)

Sayyad Milne bercita-cita menjadi pemain sepak bola saat dia besar nanti. Pada hari Jumat, dia sedang berada di Masjid Al Noor bersama ibunya. Saudara tirinya, Brydie Henry melihat tubuhnya terbaring di lantai masjid dengan berlumuran darah.

"Saya ingat pertama kali melihatnya saat bayi. Saya hampir kehilangan dia waktu dia dilahirkan. Dia adalah prajurit kecil pemberani. Ini sangat sulit, melihat dia ditembak oleh seseorang yang tidak peduli terhadap orang lain," kata ayahnya.

4. Naeem Rashid (50)

Naeem Rashid berasal dari Abbottabad di Pakistan. Dia bekerja sebagai guru di Christchurch. Dalam video penyerangan di masjid Al Noor, Naeem Rashid terlihat berusaha melumpuhkan sang pelaku.

Rashid terluka parah dalam serangan teror tersebut. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Kementerian Luar Negeri Pakistan mengonfirmasi kematiannya. Dia disebut sebagai pahlawan.

5. Talha Rasheed (21)

Talha adalah putra tertua Naim Rasyid. Dia baru berusia 11 tahun saat keluarganya pindah ke Selandia Baru. Kematiannya juga dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Pakistan. Teman-temannya mengatakan Talha baru saja mendapatkan pekerjaan dan akan segera menikah.

"Beberapa hari lalu, saya berbicara pada Naeem Rashid, dia mengatakan rencananya untuk datang ke Pakistan dan menikahkan putranya," kata paman Talha di Lahore. Adapun putra Naeem Rashid lainnya kini tengah dirawat di rumah sakit.

6. Farhaj Ahsan (30)

Berkewarganegaraan India, Farhaj Ahsan pindah ke Selandia Baru dari Hyderabad 10 tahun lalu dan berprofesi sebagai insinyur. Dia punya dua anak yang masih kecil, anak perempuan berusia tiga tahun dan bayi laki-laki berusia enam bulan.

7. Hosne Ara (42)

Konsulat Bangladesh di Selandia Baru mengatakan tiga warga negara mereka menjadi korban serangan teror di Christchurch. Namun belum ada pengumuman resmi mengenai identitas para korban. 

Hosne Ara dilaporkan tengah berada di wilayah makmum perempuan di Masjid Al-Noor saat mendengar suara tembakan. Suaminya, Farid Uddin, menggunakan kursi roda dan berada di wilayah makmum pria.

"Saat mendengar suara tembakan, dia bergegas mencari suaminya, namun dia tertembak," ujar keponakan Hosne kepada koran Bangladesh New Age. Suami Hosne dilaporkan berhasil selamat.

8. Khaled Mustafa

Kelompok Solidaritas Suriah Selandia Baru mengatakan Khalid Mustafa terbunuh di Masjid An Noor. Mustafa merupakan pengungsi Suriah yang pindah bersama keluarganya ke Selandia Baru pada 2018, yang mereka anggap sebagai tempat yang aman.

Salah satu putra Mustafa, masih hilang. Sementara itu, putranya yang lain terluka parah dan kini sedang menjalani operasi.

8. Amjad Hamid (57)

Pria yang berprofesi sebagai dokter ini belum terlihat sejak peristiwa penembakan di masjid tempat dia melakukan salat Jumat setiap minggunya. Keluarganya mengatakan mereka telah memeriksa rumah sakit dan tempat lain, tapi Hamid belum juga ditemukan. Mereka meyakini Hamid sudah meninggal.

"Ini sangat buruk. Kami berharap menemukan tempat yang aman di Selandia Baru," ujar istri Hamid, Hahan, kepada New Zealand Herald. Hahan menyebut suaminya sebagai "pria yang sangat baik".

Pasangan ini hijrah ke Selandia Baru 23 tahun lalu, dan memiliki dua putra. Hamid adalah dokter spesialis penyakit paru-paru dan bekerja di Dewan Kesehatan Distrik Canterbury.

9. Hussain al-Umari (35)

Setiap Jumat, Hussain al-Umari akan pergi ke masjid untuk salat Jumat kemudian ke rumah orang tuanya untuk makan malam. Dia terakhir kali berbicara pada orang tuanya pada kamis. Dia sangat bersemangat karena baru saja membeli mobil.

Janna Ezat dan Hazim al-Umari, yang pindah ke Selandia Baru dari Uni Emirat Arab di tahun 1990-an, belum mendengar kabar terbaru dari putra mereka setelah serangan terjadi. Kepada Stuff.co.nz, orang tua Hussain mendeskripsikan putra mereka sebagai "anak yang baik dan selalu membantu orang lain."

10. Lilik Abdul Hamid

Dikenal juga dengan nama Muhammad Abdul Hamid, merupakan warga negara Indonesia pertama yang dikonfirmasi meninggal dalam serangan tersebut. Dilaporkan terdapat tujuh warga negara Indonesia yang berada di dua masjid tersebut.

11. Dua warga negara Afghanistan

Asosiasi warga Afghanistan Selandia Baru mengonfirmasi kematian dua warga negaranya, namun tidak menyebut identitas mereka.

12. Empat warga negara Pakistan

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengonfirmasi kematian empat warga negara mereka atas nama Suhail Shahid, Syed Jahandad Ali, Syed Areeb Ahmed, dan Mahboob Haroon. Tiga orang lainnya yang dilaporkan hilang masih dalam proses identifikasi.

13. Empat warga negara Mesir

Kementerian Sumber Daya Manusia dan Imigrasi Mesir mengonfirmasi kematian empat warga negara mereka melalui unggahan di Facebook, yakni atas nama Munir Suleiman, Ahmad Gamaluddin Abdul Ghani, Ashraf al-Mursi dan Ashraf al-Masri.

14. Empat warga negara Yordania

Kementerian Luar Negeri Yordania mengumumkan kematian empat orang warga negaranya, namun tidak menyebut nama mereka. Lima orang lainnya dilaporkan terluka dan mendapat perawatan di rumah sakit.

Mereka yang dinyatakan hilang dalam serangan teror berasal dari beberapa negara termasuk Yordania, India, Pakistan, Bangladesh, Afghanistan, Fiji dan Arab Saudi.

Setidaknya empat orang asal Somalia terbunuh dalam penembakan. Salah satu masjid yang menjadi lokasi penembakan, masjid Al Noor, dikelola oleh orang-orang Somalia.