RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis hadir sebagai pembicara pada peluncuran buku aforisme Syahrul Yasin Limpo (SYL) "Dialektika" di Hotel Melia Makassar, Sabtu malam, (16/3/2019).
Diketahui, buku "Dialektika" merupakan karya ke-21 SYL. Buku ini lahir dari obsesi selama perjalanan kariernya di pemerintahan maupun di lingkup politik.
Hamdan yang juga wakil rektor IV UIN Alauddin Makassar mengatakan, SYL tidak cukup apabila hanya disebut sebagai intelektual. Sebab, kata dia, SYL adalah petarung di ruang publik intelektual di level nasional hingga internasional.
"Intelektual saja tidak cukup untuk disematkan kepada Pak syahrul, sebab Pak Syarul adalah petarung kita di ruang publik intelektual. Komandan ini transtelektual," ujarnya di hadapan hadirin peserta peluncuran buku "Dialektika".
Penulis buku "Melawan Takdir ini" menjelaskan, SYL disebut transtelektual karena mewakili kearifan budaya Sulsel selama hidup dan perjalanan kariernya.
"Transtelektual adalah istilah yang pertama saya gunakan di jagad wacana. Gelar ini saya berikan karena beliau selama ini menarasikan kita di luar sana dan menjadi simbol bahwa orang Sulsel adalah petarung," jelasnya.
Dia menambahkan, SYL mampu melihat situasi saat berbicara di ruang publik. "Komandan ini tahu kapan harus bicara dan mengambil tindakan. Semua pembicaraan dan tindakannya menjaga falsafah Sulsel," demikian Hamdan Juhannis.