RAKYATKU.COM - Kevin, seorang WNI yang berhasil menyelamatkan diri dari penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, akhirnya menceritakan peristiwa tersebut.
Kevin menjelaskan, saat kejadian berlangsung ia sedang berada di Masjid Al-Noor. Dirinya bersama teman-temannya melaksanakan ibadah salat Jumat di tempat itu.
Tak lama setelah itu, ketika khatib membacakan khotbah, Kevin mengaku mendengar suara keras dari arah pintu masuk masjid.
“Aku (salat Jumat) sama teman-teman bukan WNI,” kata Kevin kepada Kumparan, Jumat (15/3).
“Di dalam masjid lagi khotbah, 5 menit-10 menit awal mulai khotbah terus ada suara jedar-jedar, aku kira itu listrik konslet, tapi suaranya tetap terus-terusan gitu, orang langsung pada lari,” tambahnya.
Kevin mulai menyadari ada yang tidak beres ketika melihat orang-orang berlarian. Ia pun memutuskan untuk ikut berlari keluar masjid.
Di luar masjid, Kevin yang merupakan anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Selandia Baru tersebut bertemu dua orang Indonesia lainnya.
“Pas aku lari, baru ketemu sama dua orang Indonesia lainnya,” ungkap Kevin.
Setelah berhasil melarikan diri, Kevin langsung menuju kembali ke rumahnya. Ia mengatakan hingga saat ini kondisi di Christchurch masih belum stabil
“Semua masih lock down dan masih belum ada satu toko pun yang buka,” ujar Kevin.
“Masih belum kondusif, masih was-was,” ujarnya.
Kevin mengaku hingga saat ini belum mendengar kabar keberadaan teman-temannya di Masjid tempatnya salat.
“Teman-teman belum tahu kondisinya gimana, masih belum ada kabarnya,” pungkasnya.
Aksi penembakan terjadi di dua masjid di Selandia Baru, yakni Masjid Al-Noor, Christchurch, dan Masjid Linwood Ave. Teror tersebut menewaskan 49 orang dan melukai puluhan lainnya.